Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Orang Terkaya: Patrick Soon-Shiong, Dokter Miliarder Penemu Obat Kanker, Pinternya Jempol!

Kisah Orang Terkaya: Patrick Soon-Shiong, Dokter Miliarder Penemu Obat Kanker, Pinternya Jempol! Patrick Soon-Shiong, miliarder. | Kredit Foto: REUTERS/Fred Prouser

Kemudian, dia belajar di University of British Columbia, di mana dia memperoleh gelar master pada tahun 1979 dengan penghargaan penelitian dari American College of Surgeons, Royal College of Physicians and Surgeons of Canada, dan American Association of Academic Surgery.

Setelah itu, ia pindah ke Amerika Serikat dan memulai pelatihan bedah di University of California, Los Angeles (UCLA), dan menjadi ahli bedah bersertifikat pada tahun 1984. Soon-Shiong adalah Anggota dari Royal College of Surgeons (Kanada) dan Anggota Kolese Ahli Bedah Amerika.

Soon-Shiong bergabung dengan UCLA Medical School pada tahun 1983 dan bertugas di fakultas tersebut hingga tahun 1991, sebagai ahli bedah transplantasi. Antara 1984 dan 1987, ia menjabat sebagai peneliti asosiasi di Pusat Penelitian dan Pendidikan Ulkus.

Soon-Shiong melakukan transplantasi seluruh pankreas pertama yang dilakukan di UCLA, dan dia mengembangkannya serta pertama kali melakukan pengobatan diabetes tipe 1 eksperimental yang dikenal sebagai transplantasi pulau-manusia-terenkapsulasi, dan "transplantasi sel pulau-pulau babi-ke-manusia pertama di pasien diabetes.”

Pada tahun 1991, Soon-Shiong meninggalkan UCLA untuk memulai sebuah perusahaan bioteknologi diabetes dan kanker bernama VivoRx Inc. Hal ini menyebabkan pendirian APP Pharmaceuticals pada tahun 1997, di mana ia memegang 80% dari saham yang beredar dan dijual ke Fresenius SE seharga USD4,6 miliar pada Juli 2008.

Soon-Shiong kemudian mendirikan Abraxis BioScience, perusahaan pembuat obat Abraxane, yang dia temukan untuk mengobati kanker. Namun, perusahaan itu kemudian ia jual ke Celgene pada 2010 dalam kesepakatan tunai dan saham, senilai lebih dari USD3 miliar.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: