Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fenomena Alam Luar Biasa Mengerikan Dialami Mesir, Amukannya Bikin 500 Orang Lebih Terluka

Fenomena Alam Luar Biasa Mengerikan Dialami Mesir, Amukannya Bikin 500 Orang Lebih Terluka Kredit Foto: Getty Images/Khaled Desouki
Warta Ekonomi, Kairo -

Cuaca buruk yang melanda Provinsi Aswan, Mesir, tidak hanya memicu badai dan banjir, tetapi juga membuat gerombolan kalajengking berbisa keluar dari sarangnya, menuju jalanan dan rumah-rumah penduduk. 

Karena 'invansi kalajengking' itu, 503 orang harus dirawat ke rumah sakit untuk perawatan anti-bisa. Pejabat pemerintah mengatakan ratusan orang itu telah disengat selama tiga hari terakhir.

Baca Juga: 6 Tahun Mendatang, Mesir Mulai Pindah-pindahan ke Ibu Kota Baru, di Sini Letaknya

Mengutip Livescience, NPR hingga BBC, Mesir menjadi rumah bagi kalajengking ekor gemuk yang termasuk di antara yang paling mematikan di dunia. Racun dari ekor gemuk hitam dapat membunuh manusia dalam waktu kurang dari satu jam.

Diperkirakan pula oleh para ilmuwan dalam laporan 2017 bahwa di Mesir ada setidaknya 31 spesies kalajengking. Selain ekor gemuk, spesies lain yang berbahaya adalah kalajengking 'deathstalker' (Leiurus quinquestriatus).

Kalajengking inilah yang biasanya terlihat di Aswan dan menyengat lusinan orang di sana setiap tahun, menurut The New York Times

Gejala yang terkait dengan efek racun kalajengking dapat mencakup kesulitan bernapas, otot berkedut, dan gerakan kepala yang tidak biasa.

"Orang-orang yang disengat kalajengking mengatakan gejala mereka termasuk sakit parah, demam, berkeringat, muntah, diare, tremor otot dan kepala berkedut," lapor Al Jazeera

Sementara kalajengking berbisa bertebaran di Mesir, Aswan dalam beberapa hari terakhir, menyaksikan cuaca buruk seperti hujan es, curah hujan yang tinggi, badai hingga banjir. Cuaca buruk ini lantas memicu kalajengking mengungsi dari liang mereka dan menjalin kontak dengan manusia.

Gubernur Aswan, Mayor Jenderal Ashraf Attiya dilaporkan telah mendistribusikan lebih dari 3 ribu dosis serum antivenom, untuk mengobati orang yang terluka di rumah sakit dan klinik setempat.

Langkah ini juga untuk mempersiapkan insiden serupa di masa depan, ungkap juru bicara Kementerian Kesehatan Khaled Megahed mengatakan di Facebook pada 13 November.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: