Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sukses Lewati Pandemi, Ternyata Begini Cerita Putri 'Si Pelaku Bisnis Kos-kosan' di Bandung

Sukses Lewati Pandemi, Ternyata Begini Cerita Putri 'Si Pelaku Bisnis Kos-kosan' di Bandung Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di era pandemi Covid-19, kondisi ekonomi masyarakat ikut terdampak, mulai dari usaha besar dan kecil banyak yang rontok dan melemah bahkan tak bisa bangun lagi.

Kos-kosan mahasiswa juga karyawan di kota besar tak luput dari kesedihan, kebanyakan kamar kos-kosan kosong karena ditinggal penghuninya pulang ke kampung asal.

Namun, sebuah rumah kos-kosan di kota Bandung tetap bisa penuh kamarnya, apa strateginya? Putri Kartika sang pelaku usaha bisnis kos-kosan di Bandung bercerita suka dukanya mengelola kos di masa Pandemi.

Baca Juga: 70% Penduduk Divaksin Covid-19 Sampai Akhir Tahun 2021, Yuk Bisa Yuk!

"Sedih dan harus adaptasi banget diawal masa pandemi dimana berita di berbagai siaran berita di televisi, radio, koran dan media online banyak orang yang tertular virus dan meninggal, bahkan virus Covid-19 telah menyebar ke banyak kota di Indonesia, beberapa kos kosan saya dengar ada yang penghuni sampai kosong. Para penyewa kos-kosan saya di Bandung semua awalnya pun mulai panik karena uang biaya bulanan mereka mulai tersendat dan banyak perusahaan yang mengurangi aktivitas karena kondisi ekonomi mulai sulit, kondisi ini mulai terasa ketika memasuki bulan kelima saat Covid-19 menyerang Indonesia, yaitu sekitar bulan Maret tahun 2020," katanya, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/11/2021). Baca Juga: Sukses Memikat Artis, Ini Sosok Entrepreneur Sukses yang Humble

Putri mulai berfikir bagaimana caranya agar sebanyak 23 kamar kos-kosannya tidak ditinggal para penyewa dan bagaimana agar kos-kosan ini tetap survive.

"Saya menangkap peluang bisnis yang ada yaitu dari beberapa pihak ketiga yang adalah perusahaan manajemen kos-kosan yang menawarkan untuk bekerjasama dalam mengelola kos dan mereka ingin mempelajari proposal yang bagus juga dari pemilik kosan. Sistemnya ada macam-macam, penawaran dari mereka ada yang dalam bentuk kerjasama profit sharing dan ada pula yang memberikan fix income." katanya.

Sambung dia, "Memang kalau dikalkulasi, sebetulnya akan lebih besar profitnya bila menjalani sendiri namun saya berfikir sebagai pelaku usaha harus segera menangkap momentum yang bagus untuk kestabilan bisnis, saya kejar fix income yang mereka tawarkan, yaitu sedikit ataupun banyak penghuni kos nantinya namun mereka tetap memberikan saya angka fix income per bulan yang itu diikat sesuai dengan masa kerja sama. Menurut saya itu pilihan yang sangat aman di saat masa pandemi." tambahnya.

Selain lebih aman, pemilik kos tidak pusing lagi memikirkan fluktuasi jumlah penghuni kos yang naik turun.

"Awalnya, sebelum saya bekerjasama dengan pihak ketiga yaitu perusahaan manajemen kos2an, Pengalaman yang tidak terlupakan saat pandemi adalah karena saya terjun langsung membina komunikasi dengan setiap penghuni kos, dari mereka ada yang bernegoisasi ketika waktunya bayar kos,ada yang minta diskon hingga 50% bahkan banyak yang meminta keringanan tidak membayar kamar sementara waktu karena harus pulang ke daerah asalnya dan tidak bisa melakukan pembayaran, saya memahami kesulitan beberapa penghuni masa itu dan saya ada rasa iba kepada beberapa dari mereka yang sudah lama menjadi anak kos, saya berikan diskon 50% bagi mereka yang tetap ingin kos namun harus pulang terlebih dahulu sehingga kamar tidak ada yang menempati, dan yang menunggak karena tidak mampu bayar lagi tetap saya beri kelonggaran waktu sementara waktu, ada juga yang menegosiasi harga sewa perbulannya, kadang saya ajak makan bersama ala kadarnya atau saya kirimkan makanan, karena bagi saya tidak melulu bicara soal bisnisnya saja namun harus memiliki sisi humanis." ujarnya.

"Dan saya sangat fleksibel sehingga tidak kaku, pada masa pandemi itu semua bisa dinegosiasikan. Bagi saya yang terpenting juga mereka tidak keluar begitu saja dari kosan karena peraturan kosan terlalu memberatkan" ungkap Putri.

Rumah Kos yang berlokasi di dekat taman Makam Pahlawan Cikutra ini dekat dengan lokasi kampus Itenas dan beberapa kampus lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: