Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Teleperformance Indonesia ikut ambil bagian pada World Tree Day 2021

Teleperformance Indonesia ikut ambil bagian pada World Tree Day 2021 Tukik | Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Teleperformance Indonesia merupakan bagian dari Teleperformance Group, sebuah perusahaan global terkemuka yang berfokus pada layanan bisnis yang terintegrasi secara digital.

Sebagai perusahaan global, Teleperformance menaruh perhatian besar terhadap kelestarian lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat sekitar dan sejak 2008 Perusahaan membentuk Citizen of the Planet yang merupakan inisiatif Perusahaan secara global untuk mengurangi dampak negatif polusi terhadap lingkungan.

Teleperformance Indonesia memanfaatkan momentum World Tree Day 2021 yang jatuh pada hari Minggu, 21 November 2021 dengan menggelar kegiatan yang bertemakan “Harmonisasi Pelestarian LIngkungan dalam Pengembangan Desa Wisata” melalui Penanaman 2000 bibit Mangrove, edukasi pelepasliaran Tukik  dan membersihkan pantai di Pantai Trisik, Kulon Progo.

Dalam kegiatan ini Teleperformance Indonesia (TPID) bekerjasama dengan Green Edelweiss Foundation (GEF), yayasan yang berfokus terhadap isu dan pelestarian lingkungan di berbagai wilayah di Indonesia.

CEO Teleperformance Indonesia, Michael Wullur  mengatakan bahwa Teleperformance memiliki program CSR yang kami sebut dengan Citizen of the Planet dimana kami berkomitmen dalam pelestarian lingkungan agar bumi menjadi tempat yang lebih baik.

Bulan September lalu kami ikut ambil bagian dalam World Cleanup Day dimana kami membersihkan pantai serta menanam mangrove di Pulau Semak Daun, Kepulauan Seribu dan di bulan ini dalam rangka World Tree Day, kami juga mengadakan kegiatan penanaman mangrove di Pantai Trisik, Kulon Progo.

“Penanaman pohon mangrove ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem baru yang memberikan banyak manfaat bagi keseimbangan lingkungan, pencegah abrasi, dan tentunya berdampak multiguna bagi perekonomian masyarakat sekitar. Dan juga sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah akan rehabilitasi hutan mangrove di Indonesia,” ujarnya.

Dalam melakukan kegiatan ini, Teleperformance Indonesia tetap mengedepankan Protokol Kesehatan yang ketat yaitu dengan mewajibkan seluruh peserta yang ikut dalam acara ini sudah menyelesaikan vaksinasi COVID-19 dosis kedua, memberikan hasil tes swab antigen negatif COVID-19 sebelum mengikuti acara, selalu menggunakan masker dan menjaga jarak selama kegiatan berlangsung. Direktur Executive Green Edelweiss Foundation (GEF), Ayi Subing mengatakan

“Kami sangat mengapresiasi komitmen Teleperformance Indonesia dalam pelestarian lingkungan, melalui momentum World Tree Day, GEF dan TPID menginisiasi program Harmonisasi Pelestarian Lingkungan dalam  Pengembangan Desa Wisata,"

"Selain melakukan upaya konservasi di Pantai Trisik dengan penanaman mangrove, pelepasan tukik dan bersih pantai, bersama masyarakat khususnya Pokdarwis Banaran mengupayakan wilayah ini menjadi wisata konservasi, mengingat begitu banyaknya potensi yang terabaikan dan perlu dukungan dari pemerintah setempat,"

“Wisata konservasi selain memberikan kelestarian terhadap lingkungan disekitar pantai Trisik, juga memberikan manfaat  sebagai tempat edukasi, penelitian dan juga rekreasi yang memberikan pendapatan untuk masyarakat setempat, ujar Ayi Subing.

Selain Pantai Trisik, yang berada di desa Banaran, Kecamatan Galur, Kulon Progo memiliki potensi wisata yang luar biasa.

Keindahan alam pesawahan, hasil kerajinan batik yang khas desa Banaran, kesenian tarian serta fasilitas permainan tradisional daerah serta sungai Progo yang membentang di tengah desa dapat dikembangkan menjadi desa Wisata yang potensial.

Keindahan ini tentu saja menggugah teman teman dari TPID Yogyakarta, dengan penuh semangat bersama para petani turut menanam padi disawah dan dilanjutkan belajar membatik khas desa Banaran, yang dikenal dengan nama Batik Gemblung Banaran serta permainan tradisional lainnya yang memberikan sensasi dan kekayaan budaya khas desa Banaran. 

“GEF bersama TPID Yogyakarta telah mengeksplore sebagain potensi desa Banaran dan masih banyak lagi yang dapat dikembangkan untuk menjadikan Desa Wisata, tinggal pengemasan dan peningkatan SDM masyarakatnya yang perlu kita bantu,” jelas Ayi Subing.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: