Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mulai Merebak dan Berisiko Mengancam, Kelompok Ini Paling Berisiko Terkena Covid-19 Varian Omicron

Mulai Merebak dan Berisiko Mengancam, Kelompok Ini Paling Berisiko Terkena Covid-19 Varian Omicron Kredit Foto: Unsplash/Fusion Medical Animation
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dengan gencarnya langkah vaksinasi di banyak negara yang tersebar di seluruh dunia, tentu harapan bahwa kondisi yang lebih baik di masa pandemi akan datang, atau singkatnya pandemi bisa berakhir.

Angka juga menunjukan banyak perbaikan dengan jumlah kasus yang tentu lebih sedikit dari priode-priode sebelumnya.

Namun kembali perlu ditegaskan bahwa status pandemi belum berakhir. Maka penerapan protokol kesehatan masih harus atau perlu dilakukan. Ini perlu dilakukan karena varian baru mulai merebak dan mengancam yakni Covid-19 varian Omicron.

Baca Juga: Hadapi Ancaman Covid-19 Varian Omicron, Jawaban Luhut Tegas Banget untuk Tidak Menerapkan...

Mengutip laman WHO (World Health Organization), Varian B.1.1.529 (Omicron) pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada 24 November 2021. Situasi epidemiologis di Afrika Selatan telah ditandai oleh tiga puncak berbeda dalam kasus yang dilaporkan, yang terakhir didominasi varian Delta.

Dalam beberapa minggu terakhir, infeksi telah meningkat tajam, bertepatan dengan deteksi varian B.1.1.529. Infeksi B.1.1.529 terkonfirmasi pertama yang diketahui berasal dari spesimen yang dikumpulkan pada 9 November 2021.

Yang perlu menjadi perhatian utama adalah, ternyata varian Omicron ini tidak menimbulkan gejala khusus. Dokter Angelique Coetzee yang diketahui sebagai orang pertama yang merawat pasien dengan status varian Omicron menjelaskan bahwa pasiennya tidak menunjukan gejala khusus.

Melansir laman Express (28/11/21), Tak satu pun dari mereka menunjukkan hilangnya rasa atau bau yang sebelumnya menjadi ciri khas virus corona.

"Ini menyajikan penyakit ringan dengan gejala nyeri otot dan kelelahan selama satu atau dua hari tidak enak badan," kata dokter Coetzee kepada Telegraph. "Mereka mungkin batuk ringan, tidak ada gejala yang menonjol."

Orang Tua Paling Berisiko

Dokter Coetzee menekankan dalam sebuah pengarahan kepada asosiasi medis Afrika lainnya bahwa pasiennya semua sehat dan bahwa varian baru mungkin jauh lebih berbahaya bagi orang tua.

Risiko terbesar adalah orang tua dengan kondisi mendasar yang diketahui seperti hipertensi, diabetes atau penyakit jantung.

“Yang harus kita khawatirkan sekarang adalah ketika orang tua yang tidak divaksinasi terinfeksi varian baru (Omicron), dan jika mereka tidak divaksinasi, kita akan melihat banyak orang dengan penyakit parah,” katanya kepada pewawancara.

Baca Juga: Anda Harus Mempertimbangkan Meninggalkan Kebiasaan Ini Agar Terhindar dari Kanker Pankreas

Serangkaian mutasi yang ada pada Omicron Coronavirus telah menimbulkan kekhawatiran bahwa varian ini mungkin dapat menghindari vaksinasi.

Pembatasan perjalanan telah diperluas untuk mencakup beberapa negara Afrika Selatan di mana varian baru diketahui ditemukan. Orang-orang yang diketahui terinfeksi, dan keluarga mereka telah diisolasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: