Dia menyampaikan bahwa sebagai orang yang pernah mengenyam pendidikan di pondok, maka dia memahami tidak diperbolehkannya melawan pemerintahan yang sah.
Habib Bahar mengatakan di dalam Islam pun tidak diajarkan untuk melawan pemerintahan yang sah.
Namun, yang dilawan adalah tindakan tidak benar, kezaliman, serta kemungkaran, bukan menyerang pemerintahannya.
"Karena apa? Rakyat negara yang rusak karena rusaknya pemerintah, rusaknya pemerintah karena rusaknya para ulama," ucapnya.
Hal itu dia jelaskan karena banyaknya ulama tidak memberikan nasehat kepada pemerintahan yang ada.
Mereka, para ulama, membiarkan kezaliman dan juga kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat, berpihak pada asing, dan kebijakan yang menyengsarakan rakyat.
"Sehingga rusak lah, jadi rakyat rusak karena pemerintah, pemerintah rusak karena ulama, kenapa? karena banyak ulama yang diam," katanya.
Dia mengatakan bangsa tidak membutuhkan seribu pemuda yang tidak mempunyai rasa cemburu atau kesal saat melihat rakyat sengsara.
"Jadi kita nggak butuh kepada seribu pemuda yang tidak ada kecemburuan, yang tidak ada rasa kesal ketika melihat bangsa Indonesia, rakyat Indonesia sengsara, acuh begitu, kita nggak butuh," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: