Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kabar Mutasi Tak Wajar di Ditjen Perhubungan Darat, Anggota DPR Dorong Pejabat Beri Penjelasan

Kabar Mutasi Tak Wajar di Ditjen Perhubungan Darat, Anggota DPR Dorong Pejabat Beri Penjelasan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Novita Wijayanti saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (1/12/2021) menyatakan, perlu ada penjelasan dari pejabat berwenang soal kabar beredarnya daftar nama yang diusulkan dalam mutasi pejabat di Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat Kemenhub RI.

Pernyataan Wakil Rakyat dari Fraksi Partai Gerindra itu merespons kabar dugaan jual beli jabatan yang bocor dan meresahkan para pegawai Ditjen Perhubungan Darat.

"Perlu dilakukan rapat internal di Ditjen Perhubungan Daratnya. Pak Budi (Menteri Perhubungan) dan jajarannya harus meredam, daftar nama yang beredar itu benar atau tidak. Kalau tidak benar ya tinggal disampaikan bahwa itu hoax," kata Novita.

Novita menjelaskan, jika pun daftar nama yang beredar itu benar maka perlu disampaikan alasan-alasan rasionalnya. "Walaupun mungkin itu kewenangan, tapi orang bisa melihat reasonable-nya gimana," ujar Novita.

"Apakah orang itu memang kompeten, apakah sesuai dengan kinerja dan posisi yang ditempati itu pantas," ujarnya.

Novita melanjutkan, perlu dilakukan koordinasi yang kuat di internal Ditjen Perhubungan Darat agar situasi kerja para pegawai tetap stabil dan kondusif. "Kalau suatu lembaga kondisinya tidak stabil juga kan nanti akan mempengaruhi kinerja," pungkas Novita.

Sebelumnya, sumber internal di Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub RI mengungkapkan, sejumlah nama yang diusulkan dalam mutasi pejabat administrator dan eselon III serta eselon IV di Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat Kemenhub RI beredar di kalangan pegawai dan menimbulkan keresahan. Beberapa nama itu disebut terafiliasi dengan rekanan Ditjen Perhubungan Darat.

Terkait hal ini, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Baladhika Adhyaksa Nusantara Yunan Buwana meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut peristiwa yang mereka sebut dengan 'dugaan jual beli jabatan' di Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub RI itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: