Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harap Tenang! Stop Ribut Soal Doa Pakai Bahasa Apa, Ini Pesan Bijak Sekretaris Umum PP Muhammadiyah

Harap Tenang! Stop Ribut Soal Doa Pakai Bahasa Apa, Ini Pesan Bijak Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Kredit Foto: Instagram/Abdul Mu'ti
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kata ‘doa’ atau ‘berdoa’ nampaknya ramai diperbincangkan publik di Indonesia. Aktvitas sakral ini tentu hampir bisa dipastikan semua pernah melakukannya.

Tetapi dalam konteks ramai saat ini, doa namapaknya ramai karena seorang tokoh penting di satuan TNI mengangkatnya dan membawakan narasi yang tidak biasa.

Dudung Abdurachman yang juga belum lama ini diangkat menjadi KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat) memang melontarkan ucapan yang nampaknya memicu reaksi publik.

Baca Juga: Dudung Abdurachman Sebut Tuhan Bukan Orang Arab, Imam Shamsi Ali Bersuara: Bapak Jenderal...

Dudung menyebut bahwa dirinya berdoa menggunakan bahasa Indonesia. Tentu sampai di situ sama sekali tidak ada masalah, tetapi dia melanjutkan dengan menyampaikan bahwa ‘Tuhan Kita Bukan Orang Arab’.

"Kalau saya berdoa setelah sholat, doa saya simpel aja, ya Tuhan pakai bahasa Indonesia saja, karena Tuhan kita bukan orang Arab," ucap Dudung saat menjadi bintang tamu Deddy Corbuzier di Podcaast Youtubenya, dikutip di Jakarta, Rabu (1/12/21).

Sontak beragam respons pun muncul menganai pernyataan Dudung ini. Suara kecaman tak berhenti mengalir, begitu juga dengan suara dukungan yang membela.

Seakan mencoba memberikan alternatif solusi atau jalan keluar yang sama-sama bisa diterima terkait masalah ‘doa pakai bahasa apa?’ meskipun tidak mencantumkan secara terang pihak-pihak tertentu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti mencuit dalam akun twitternya yang dirasa sangat terkait dengan masalah kehebohan ini.

Mu’ti menyebut bahwa sebagai seorang muslim terutama yang mampu, berdoa menggunakan bahasa Arab adalah hal yang sangat baik.

“Doa adalah ibadah. Bagi umat Islam yang mampu, sebaiknya berdoa dalam bahasa Arab, terutama jika terdapat contoh dan tuntunan dari Alquran dan Sunnah,” cuit Mu’ti dalam akun Twitter pribadi sebagaimana dikutip di Jakarta, Rabu (1/12/2021).

Lebih lanjut Mu’ti juga menyatakan bahwa berdoa pada dasarnya tidak dibatasi oleh bahasa tertentu terlebih jika memang orang tersebut tidak memiliki kemampuan untuk melakukannya (bahasa Arab). Dia juga menyebut bahwa bahkan bahasa daerah pun tidak masalah digunakan dalam doa.

Baca Juga: Ngeri Juga Omongan Orang KPK: Kalau Pacar Anda Bupati, Pemberian Hadiah Bisa Dianggap...

“Bagi yang kurang fasih dalam bahasa Arab atau ingin berdoa yang khusus, boleh berdoa dalam bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa lainnya,” tambah Mu’ti dalam cuitannya.

Di akhir rangkaian cuitannya, Mu’ti menyampaikan doa agar yang belum fasih berbahasa Arab, agar bisa digerakan hatinya untuk bersedia mempelajarinya sehingga bisa berdoa dengan lebih baik.

Terlepas dari kontroversi yang keluar dari seorang Dudung Abdurachman, cuitan Abdul Mu’ti seharusnya bisa menjadi refleksi bersama agar bisa menjadi lebih baik kedepannya dalam beragama dan juga bernegara bagi siapapun, baik itu pejabat tinggi, jenderal, politikus, ataupun masyarakat umum.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: