Gokil Abis! Bisnis Optimasi Media Sosial, Pemuda Ini Kantongi Belasan Miliar dalam Setahun

Warta Ekonomi, Jakarta -

Rambutnya yang gondrong dan gayanya yang cuek, membuat penampilannya sekilas mirip penyanyi rock. Tapi jangan salah, kemahirannya di bidang teknologi informasi menjadikanya layak disebut Thanos-nya dunia digital Indonesia.

Dialah Akbar Wicaksono. Usianya baru 22 tahun, tapi usaha digital yang dibangunnya tumbuh dengan cepat. Omzetnya tak main-main, belasan miliar dikantonginya per tahun. Pelanggannya dari berbagai kalangan.

"Ada perbankan, perusahaan-perusahaan besar, selebgram, artis, partai, tokoh politik," kata Akbar, CEO & Founder W STORE, Kamis (2/12/2021). 

Baca Juga: Miliarder China Semakin Terdepan, Makin Kaya Raya Berkat Teknologi Hijau!

Layaknya Thanos di film Avengers: Infinity War, Akbar memiliki 'kekuatan super' di jemarinya.  Cukup sekali jentikan jari, dia mampu menambah jutaan follower dalam waktu singkat. 

Layanannya meliputi berbagai platform. Seperti Instagram, TikTok, Twitter, Facebook, YouTube dan lainnya. 

Tak hanya mendongkrak follower, Akbar juga punya keahlian menambahkan like, view dan sebagainya, sesuai kebutuhan pelanggan. 

Baca Juga: Investasi Teknologi dan SDM Menjadi Hal Krusial demi Keberlanjutan di Indonesia

Pemilik akun Instagram @cenghaw99 ini merasa senang dan puas setiap kali melihat perubahan orang atau perusahaan yang menggunakan jasanya. 

"Banyak orang yang main di social media itu sebenarnya introvert. Mereka tidak percaya diri saat follower-nya sedikit. Jadi mau bikin konten juga nggak pede. Setelah follower-nya bertambah, mereka jadi produktif dan berani tampil," ungkapnya.

Banyak dari mereka, lanjut Akbar, adalah anak-anak muda kreatif pembuat konten. Mereka bertumbuh dan bisa menghasilkan uang dari social media. "Banyak anak muda jadi bisa punya penghasilan sendiri," tuturnya.

Bagi pegiat media sosial atau penyedia jasa bisnis optimasi media sosial, situs milik Akbar yaitu wstore.co.id adalah supermarket berbelanja kebutuhan optimasi media sosial.

"Kebanyakan konsumen tidak langsung berhubungan dengan saya, tapi melalui penyedia jasa lainnya. Pusatnya ada di saya," terang Akbar.