Bamsoet: KADIN Terapkan Empat Pilar KADIN Sambut Kepemimpinan Indonesia dalam Presidensi G-20
Ketua MPR RI sekaligus Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan KADIN Indonesia Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengungkapkan, dalam membantu pemulihan ekonomi nasional 2022 serta menyambut kepemimpinan Indonesia dalam Presidensi G-20, KADIN Indonesia di bawah kepemimpinan Ketua Umum Arsjad Rasjid akan mengedepankan Empat Pilar KADIN. Terdiri dari Penguatan Kesehatan; Pengembangan Ekonomi Daerah; Kewirausahaan dan Kompetensi; serta Penguatan Internal Organisasi.
Bamsoet menerangkan, khusus Penguatan Kesehatan, selain menjadi mitra pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19, KADIN juga akan memastikan kedaulatan ekonomi Indonesia di sektor kesehatan.
Baca Juga: Bamsoet Lepas Rally Motor Listrik Pertama di Indonesia
"Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, pada tahun anggaran 2021, pemesanan alat kesehatan produksi dalam negeri jumlahnya hanya mencapai Rp2,9 triliun. Sementara, pemesanan alat kesehatan impor jumlahnya empat kali lebih besar, mencapai Rp12,5 triliun," ujar Bamsoet dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (3/12/2021).
Hal itu disampaikan Bamsoet usai mengikuti Rapat Gabungan KADIN, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), hari ini. Turut hadir para pengurus KADIN, antara lain Ketua Umum Arsjad Rasjid, Ketua Dewan pertimbangan Anindya Bakrie, Ketua Dewan Usaha Chairul Tanjung, Kepala Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Bambang P.S. Brodjonegoro, Kepala Badan Pengembangan Keuangan Digital Pandu Sjahrir.
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, tidak hanya memajukan korporasi, KADIN juga terlibat dalam memajukan UMKM. Khususnya dalam mendampingi pelaku UMKM menyongsong era ekonomi digital. Menjadikan UMKM tidak hanya mampu bertahan di tengah gempuran sistem ekonomi liberal, tetapi juga mampu meningkatkan kontribusi terhadap ekonomi Indonesia.
"Mengingat Presiden Joko Widodo sudah menargetkan pada tahun 2024 nanti setidaknya sudah ada 30 juta UMKM yang terhubung dengan ekonomi digital sehingga proyeksi Google bahwa nilai ekonomi digital Indonesia pada 2025 bisa mencapai US$146 miliar, juga harus dinikmati oleh UMKM. Pada tahun ini saja, nilai ekonomi digital Indonesia sudah mencapai US$70 miliar, tumbuh hingga 49 persen (year-on-year/YoY) dari capaian 2020 senilai US$47 miliar," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, KADIN Indonesia menyambut ekonomi Indonesia 2022 dengan penuh optimisme. Bank Indonesia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 berada di kisaran 4,7 persen yoy hingga 5,5 persen yoy. Lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 4,6 persen yoy hingga 5,4 persen yoy.
Bahkan, lembaga Fitch Ratings memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 akan meningkat mencapai 6,8 persen yoy. Sementara, Morgan Stanley memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,5 persen pada tahun 2022.
"Karenanya, penguatan internal organisasi sangat diperlukan agar optimisme tersebut juga dibarengi dengan aksi nyata sehingga berbagai proyeksi tersebut tidak hanya berakhir di atas kertas saja, tetapi juga bisa benar-benar terwujud," pungkas Bamsoet.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum