Jenderal Dudung Jadi Bulan-bulanan, MUI Paling Ngegas, Minta KSAD Ganti Profesi
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menjadi bulan-bulan pengguna media sosial twitter setelah videonya ketika memberi kuliah subuh di Masjid Masjid Nurul Iman, Kota Jayapura, Provinsi Papua beberapa waktu lalu beredar luas di internet.
Warganet menyoroti pernyataan Dudung yang meminta agar tidak terlalu dalam mempelajari agama lantaran bisa terjadi penyimpangan. Sejumlah pengguna twitter meminta Dudung untuk tidak perlu lagi membicarakan agama. Dudung diminta untuk fokus menumpas teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
"Dan anda Pak Dudung, jangan terlalu ngurusin agama, urusin tuh para pemberontak KKB OPM di Papua," tulis @ARisnawan82 Senin (6/12/2021).
Baca Juga: Yang Ngomong Habib Lho... Sosok Asli Jenderal Dudung Dibongkar Sejadi-jadinya
"Maaf Pak Dudung...urusan Agama uruaan kami ya .... Bapak urus aja KKB papua yang sudah banyak membunuh prajurit kita..." tulis Abah Kaizan.
"Hanya diera Dudung TNI malah mengurus Agama bukannya urus Strategi Pertahanan Jalur Darat. Agama itu bukan sangkutpautnya pertahanan, makanya di lakukan secara bijak," tulis @firman__nurhuda.
Pernyataan Dudung ini juga disorot oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis lewat sebuah cuitannya di akun twitter @cholilnafis.
Dia mempertanyakan maksud Dudung menyampaikan pernyataan tersebut.
"Apa maksudnya jgn terlalu dalam mempelajari agama? Saya menawarkan standarisasi da’i MUI klo mau berganti profesi sbg penceramah agama he hehe," sentilnya.
Diberitakan sebelumnya, Jenderal Dudung Abdurachman kembali melontarkan pernyataan yang menarik perhatian masyarakat luas setelah sebelumnya dirinya sempat mengatakan Tuhan bukan orang Arab.
Kali ini Dudung mengatakan untuk jangan terlalu dalam mempelajari agama. Hal ini disampaikan Dudung ketika memberikan kuliah Subuh sekaligus memberi bantuan pengurus Masjid Nurul Iman, Kota Jayapura, Provinsi Papua, beberapa waktu lalu sebagaimana yang terlihat dalam sebuah video yang diunggah akun Dispenad. Hal itu dilakukan Dudung di sela kunjungan kerja ke Kodam XVII/Cenderawasih.
“Iman taklid, ada iman ilmu, ada iman iyaan, ada iman haq (haqul yaqiin), dan iman hakikat. Oleh karenanya banyak sebagian dari orang Islam sering terpengaruh katanya hadis ini, katanya hadis itu, kata Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya jangan terlalu dalam, jangan terlalu dalam mempelajari agama,” kata Dudung.
Bukan tanpa tujuan Dudung menyampaikan hal itu, kata dia dampak terlalu dalam mempelajari agama bisa terjadi penyimpangan.
“Akhirnya terjadi banyak penyimpangan-penyimpangan. Kaya Sumpah Prajurit, Sapta Marga, dan 8 Wajib TNI, kalau kalian prajurit tidak memahami tidak mengerti artinya Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI,” tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: