Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Habib Bahar Blak-blakan Komentari Menag Yaqut: Menteri Agama Itu Harus...

Habib Bahar Blak-blakan Komentari Menag Yaqut: Menteri Agama Itu Harus... Kredit Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Habib Bahar bin Smith blak-blakan buka suara menyerukan pendapatnya terkait agama setelah bebas dari penjara. Habib Bahar dengan lantang "sentil" tajam Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) terkait toleransi beragama.

Hal tersebut terungkap saat berbincang dengan Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun dalam unggahan video berjudul "LIVE! HABIB BAHAR GERUDUK STUDIO RH CHANNEL: NGERI-NGERI SEDAP!" yang tayang di Kanal YouTube Refly Harun.

Baca Juga: 1 Tahun Pembunuhan Laskar FPI, Pesan Habib Rizieq Singkat Namun Bikin Bergidik!

Menurut Habib Bahar, seorang menteri agama haruslah dijabat oleh orang yang mengerti agama. Sementara, Habib Bahar menilai Gus Yaqut sudah keblablasan dalam melakukan toleransi antar umat beragama.

"Pendapat saya tentang Menag Yaqut ini, namanya menteri agama, menteri agama itu harus orang yang benar-benar paham dengan agama," tegas Habib Bahar melansir GenPI.co, Selasa (7/12). "Dia harus toleransi, tapi toleransinya jangan yang keblablasan. Kan banyak orang toleransinya keblablasan," sambungnya.

Untuk memberikan penjelasannya, Habib Bahar lantas memberikan contoh toleransi antar umat beragama yang tidak keblablasan. Habib Bahar mencontohkan, orang Muslim bisa menjaga gereja umat Nasrani saat merayakah hari raya Natal.

"Bagaimana contoh toleransi kepada agama lain? Oh ketika saudara-saudara dari Nasrani sedang Natal, kita jaga gerejanya. Cukup jaga gereja, kita tidak mengucapkan selamat dan tidak masuk ke dalam. Itu kita," tegas Habib Bahar.

"Sebaliknya ketika Idulfitri, saudara-saudara dari Nasrani jaga Masjid. Itu namanya toleransi yang benar. Bukan keblablasan pakai topi Natal, itu menyerupai namanya," lanjutnya.

Selain itu, Habib Bahar juga memberikan sindiran menohok kepada para pejabat pemerintahan. Ia menegur agar pejabat jangan antikritik. Sebab, jika tidak mau dikritik, Habib Bahar menyarankan agar pejabat menjadi rakyat biasa saja, jangan menjadi bagian dari pemerintahan.

"Sekali lagi, kalau enggak mau dikritik ya jangan jadi pejabat. Kalau nggak mau dikritik jangan jadi pemerintah. Jadi rakyat biasa aja," ungkap Habib Bahar.

Merespons pernyataan Habib Bahar, Refly Harun pun juga menambahkan pesan bagi rakyat. Refly Harun mengatakan bahwa seluruh masyarakat memiliki kewajiban untuk menjadi bagian dari pemerintahan, yakni dengan berani mengutarakan kritikan.

"Saya sering mengatakan, jadi salah satu kewajiban rakyat adalah berpartisipasi dalam pemerintahan. Nah, salah satu cara berpartisipasi adalah mengingatkan," imbuh Refly Harun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: