Garang! Amerika Ciptakan Radar Canggih Pelacak Rudal Hipersonik, Era Baru Dimulai
Amerika Serikat telah berhasil menyelesaikan pembangunan sistem radar berteknologi tinggi yang akan memungkinkannya untuk menghindari ancaman rudal termasuk jenis hipersonik dari musuhnya, terutama Korea Utara.
Pentagon mengumumkan pada Senin (6/12/2021) bahwa mereka telah menyelesaikan konstruksi dan akan segera mulai menguji 'Radar Diskriminasi Jarak Jauh' untuk sistem pertahanan rudal tanah air yang dapat melacak rudal balistik antarbenua serta ancaman generasi berikutnya seperti senjata hipersonik, lapor Reuters.
Baca Juga: Direstui Senat, Amerika Bakal Obral Banyak Rudal Lagi ke Arab Saudi
Meskipun rencana untuk konstruksi ini sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu, Washington secara khusus menjadi waspada setelah pembicaraan antara Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un gagal di KTT Hanoi tahun 2019.
Rencana radar jarak jauh baru yang akan dikerahkan di Alaska tengah oleh Departemen Pertahanan AS awalnya dikembangkan pada tahun 2015. Hal ini bertujuan untuk membantu pertahanan rudal AS membedakan lebih baik potensi rudal musuh yang diluncurkan oleh Iran atau Korea Utara dan untuk meningkatkan kapasitas pencegat di darat di Alaska dan California.
Pengerahan itu dilakukan pada saat musuh Amerika, Iran dan Korea Utara, melanjutkan program nuklir mereka ke tingkat yang berbeda namun tidak dapat diterima meskipun ada sanksi AS.
“Radar Diskriminasi Jarak Jauh telah menyelesaikan konstruksi, dan kami sekarang dapat memulai fase pengujian yang akan mengarah pada penggunaan operasional penuh dari sistem penting ini,” kata Wakil Laksamana Jon Hill dari Badan Pertahanan Rudal Pentagon.
Komando Utara akan dapat mempertahankan AS dengan lebih baik dari ancaman rudal balistik dan hipersonik karena LRDR.
Pengumuman ini datang hanya beberapa hari setelah Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan dengan suara bulat memperingatkan Pyongyang bahwa lebih banyak sanksi akan dikenakan padanya jika tidak meninjau kebijakannya dan untuk melanjutkan uji peluncuran rudal, sebuah langkah yang telah dikutuk secara agresif oleh kedua tetangga Korea Utara selama beberapa tahun terakhir.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto