Berjuang Sampai Akhir, Semangat Sasha yang Menginspirasi
Beberapa bulan pertama, investasi tersebut lancar, namun keuntungan yang didapat tidak pernah diambil oleh ayah Sasha dengan harapan akan mendapatkan hasil yang lebih besar lagi di kemudian hari. Namun sayang, keberuntungan tidak berpihak pada ayahnya.
“Sekitar tahun 2010 awal, pembagian hasilnya macet. Aku juga ikut nyamperin ke rumah pengusaha itu. Lalu ada rilis berita bahwa pengusaha itu sedang dipanggil pihak berwajib. Sampai detik ini tidak ada sepeserpun yang balik ke tangan ayah aku,” jelas Sasha.
Menurut Sasha, uang yang ayahnya gunakan dalam investasi bodong tersebut adalah uang tabungan untuk membangun rumah dan persiapan pendidikan Sasha. Kala itu, ia sekeluarga sangat terhenyak, terlebih karena uang tabungan ayahnya ditabung sedikit demi sedikit dan dalam waktu yang tidak sebentar. Ayahnya memutuskan untuk menjual rumah mereka karena harus membayar kerugian yang tidak sedikit. Karena hal itulah, Sasha sekeluarga terpaksa tinggal menumpang di rumah dinas guru SD.
Tapi bukan namanya Sasha kalau bersedih terlalu lama. Ia yang saat itu berusia 10 tahun pun bertindak untuk membantu perekonomian keluarga.
“Di SD aku cukup ramai. Anak-anak suka jajan. Sebelum anak-anak ke sekolah, aku sudah standby di kantin bawa termos dan air panas agar anak-anak bisa jajan mie instan di gelas,” kenang Sasha.
Menurutnya, hal ini ia lakukan karena kasihan melihat kenyataan pahit yang dihadapi sang Ayah. Ia pun berjanji dalam hati untuk mewujudkan impian ayahnya memiliki tempat tinggal yang lebih memadai.
“Ayahku suka gambar, suka desain. Aku pengen kalo uangnya sudah terkumpul suatu saat nanti, ayah desain rumahnya gimana terserah ayah,” terang Sasha soal motivasinya menggunakan fitur Nabung Rutin di Bibit. Baca Juga: Konsesi Kualanamu Diyakini Bakal Kerek Investasi & Perdagangan Indonesia
Terkait dengan pendidikan, setelah lulus SD, Sasha diarahkan oleh ayahnya untuk masuk ke SMP unggulan. Lulus SMP, ia masuk SMK dengan harapan bisa segera mendapatkan pekerjaan selepas lulus nanti. Ia tidak berpikir untuk studi sampai tingkat sarjana. Namun, karena ternyata nilai Ujian Nasional Sasha adalah yang terbaik kedua di kabupatennya, ia mendapatkan dana Rp30 juta untuk modalnya berkuliah.
“Saat itu, aku daftar Beasiswa Unggulan Kemendikbud untuk kuliah ke Yogyakarta. Dan alhamdulilah dapat,” jelas Sasha.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil