Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukungan Musim Mas Grup untuk Petani Sawit di Riau

Dukungan Musim Mas Grup untuk Petani Sawit di Riau Kredit Foto: Antara/Bayu Pratama S
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka memperkuat kemitraan antara perusahaan dan petani sawit di Provinsi Riau, Musim Mas Grup siap mendukung kebijakan pemerintah melalui pola kemitraan petani. 

Pola ini merupakan bagian dari penerapan implementasi Pergub Riau Nomor 77/2020 tentang Tata Cara Penetapan Pembelian Buah Segar Kelapa Sawit Produksi Kebun di Riau. Melalui kerja sama ini, petani dipastikan akan mendapatkan harga jual lebih bagus dari harga pasar sehingga dapat meningkatkan taraf hidupnya.

“Musim Mas bisa berperan sebagai fasilitator untuk petani kelapa sawit swadaya dalam hal pelatihan dan pendampingan pengelolaan kebun kelapa sawit yang baik dan berkelanjutan. Petani swadaya akan mendapatkan edukasi manajemen keuangan kebun, pengelolaan lingkungan, peningkatan legalitas kebun dan ikut serta dalam mendapatkan sertifikasi ISPO dan RSPO,” ujar Manager of Independent Smallholders Musim Mas, Rudman Simanjuntak, dilansir dari Majalah Sawit Indonesia. Baca Juga: Nilai Keekonomian yang Dihasilkan Sawit: Luar Biasa!

Rudman menjelaskan bahwa Musim Mas melalui pola kemitraan ini akan menjalin kerjasama dalam jual beli TBS dari petani swadaya sesuai isi Pergub Riau Nomor 77/2020. Setiap tahun, Musim Mas menargetkan dapat memberikan pelatihan kepada 150 petani dengan jangkauan luasan 500 hektare. 

Kendati demikian, terdapat sejumlah tantangan yang sebaiknya diselesaikan petani apabila ingin terlibat dalam skema kemitraan. Rudman menuturkan tantangan tersebut berupa peningkatan legalitas petani seperti penerbitan Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) untuk kebun petani.

“Solusi yang bisa dilakukan adalah koordinasi dengan dinas terkait untuk percepatan penerbitan STDB,” paparnya.

Menurut Rudman, pembinaan yang dilakukan Musim Mas bertujuan memecahkan permasalahan petani sawit swadaya seperti pemahaman tentang budidaya yang kurang baik, produksi yang rendah, manajemen keuangan yang kurang baik dan pengelolaan lingkungan belum tepat serta legalitas petani yang belum jelas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: