Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nilai Keekonomian yang Dihasilkan Sawit: Luar Biasa!

Nilai Keekonomian yang Dihasilkan Sawit: Luar Biasa! Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis kinerja ekspor nasional bulan November 2021 yang mencapai US$22,84 miliar atau naik 3,69 persen dibandingkan Oktober 2021. Dalam laporannya, BPS juga menyebut bahwa sektor pertanian tumbuh sebesar 4,18 persen atau US$0,43 miliar secara m-o-m. 

Kenaikan nilai ekspor pertanian tersebut masih didominasi oleh komoditas di sektor perkebunan yakni kelapa sawit, kopi, kakao dan lainnya. Hal tersebut mengemuka dalam diskusi rangkaian Hari Perkebunan ke-64 di Jakarta yang diselenggarakan oleh Media Perkebunan.

Ketua Bidang Komunikasi GAPKI, Tofan Mahdi mengungkapkan bahwa devisa ekspor yang disumbangkan oleh komoditas kelapa sawit menembus angka Rp500 triliun.

Baca Juga: Milenial Harus Tahu, Ini Kelebihan Sawit sebagai Sektor Vital di Indonesia

Adapun empat negara tujuan ekspor kelapa sawit terbesar yakni India, China, Pakistan, dan Belanda. Kemudian diikuti tiga negara tujuan ekspor kelapa sawit yang volumenya tidaklah kecil yakni Spanyol, Amerika Serikat, dan Mesir. Bahkan ekspor kelapa sawit terus meluas seiring bertambahnya produk turunan dari komoditas tersebut.

“Adapun produksi November dan Desember diperkirakan akan naik dengan total sekitar 8.580 ribu ton dan PKO sekitar 815 ribu ton sehingga produksi CPO 2021 diperkirakan mencapai 47.472 ribu ton dan PKO mencapai 4.482 ribu ton atau total 51.954 ribu ton,” jelas Tofan, dilansir Media Perkebunan. 

Tidak hanya itu, Tofan juga mengungkapkan, sektor kelapa sawit turut menyerap jumlah tenaga kerja banyak dengan rincian 4,4 juta tenaga kerja langsung dan 12 juta tenaga kerja tidak langsung. 

Diakui Tofan, kelapa sawit tidak hanya mendongkak ekspor nasional, tetapi juga telah menghemat devisa negara. Penghematan devisa, imbuh Tofan, mencapai US$3,54 atau Rp51,73 Trilliun melalui mandatori B20. Kemudian, program mandatori B30 diperkirakan menghemat sebesar US$8 miliar atau sekitar Rp116 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: