Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 merupakan strategi pemerintah dalam pembangunan nasional. Dalam strategi itu, pemerintah meminta semua dukungan perkembangan perekonomian secara utuh mulai dari tingkat pusat hingga daerah.
Dalam hal ini, salah satu Special Mission Vehicles (SMV) PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) (PT PII) ialah turut andil dalam mendukung program pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) daerah bagian program RPJMN.
Perusahaa milik negara ini (BUMN) melalui program Corporate Social Responsibilities (CSR) melakukan pembinaan UMKM di Kabupaten Situbondo, Jatim yang merupakan wujud tanggung jawab dan kepedulian sosial PT PII sebagai penjamin proyek Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi di mana proyek ini melalui wilayah Kota Situbondo, Jatim.
Baca Juga: Amartha Bersinergi dengan BPR Hariarta Sedana Salurkan Permodalan untuk UMKM
Direktur Utama PT PII, M Wahid Sutopo mengatakan, UMKM memiliki kontribusi dan peran penting dalam perekonomian nasional dalam hal pembentukan produk domestik bruto serta penyerapan tenaga kerja. Sektor UMKM telah terbukti kuat dalam menghadapi krisis ekonomi seperti pada saat krisis ekonomi 1998 ataupun pada saat pandemi Covid-19 yang terjadi sampai saat ini. Ketahanan UMKM ini menjadi bukti kekuatan UMKM dalam menopang stabilitas keuangan dan ekonomi nasional.
Dalam hal ini, kata Sutopo, pihaknya peduli terhadap pelaku UMKM yakni dengan pembinaan. Menurutnya, pengembangan UMKM masih menghadapi sejumlah hambatan untuk melahirkan UMKM yang mampu berorientasi ekspor tidak hanya untuk pasar lokal. Tantangan pengembangan UMKM ini bermuara pada kemampuan dan pengetahuan sumber daya manusia pada akses modal, akses teknologi, kualitas produk, serta kemampuan manajerial.
“Diharapkan dengan adanya pembinaan UMKM secara berkelanjutan ini, pada saat proyek Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi rampung dikerjakan, para pelaku UMKM lokal telah dapat menangkap peluang-peluang ekonomi baru," kata Sutopo beberapa hari lalu.
Sutopo menyebutkan, bahwa dalam program pembinaan UMKM, pihaknya memberi program binaan UMKM Kota Situbondo ini juga mencakup pelatihan-pelatihan yang diperlukan oleh para pelaku UMKM antara lain pelatihan tentang kewirausahaan, keamanan pangan dan standarisasi produk, tata kelola keuangan, tata kelola usaha dan produksi, kemasan, pemasaran dan distribusi. Selain itu, pihaknya juga memilih dua UMKM terbaik dari seluruh peserta untuk diberikan fasilitas paket packaging, termasuk paket logo design UMKM dan juga pemberian kemasan baru untuk produk UMKM tersebut.
Sementara Bupati Situbondo, Karna Suswandi mengatakan, bahwa pembinaan UMKM tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat, pembinaan dan pendampingan harus dilakukan secara berkelanjutan.
"Pembinaan butuh waktu cukup lama. Sebab, dengan waktu lama nantinya pelaku UMKM dapat menjadi mandiri dan pada akhirnya dapat menopang perekonomian nasional," pungkas Karna Suswandi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: