Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hadapi Kasus Terparah Selama 21 Bulan, Belasan Juta Warga Kota di China Dilarang Keluar Rumah

Hadapi Kasus Terparah Selama 21 Bulan, Belasan Juta Warga Kota di China Dilarang Keluar Rumah Siswa yang mengenakan masker untuk melindungi diri dari COVID-19 dikawal oleh seorang guru saat mereka meninggalkan sekolah sepulang sekolah di Beijing, Senin, 29 November 2021. | Kredit Foto: AP Photo/Andy Wong
Warta Ekonomi, Beijing -

Sekitar 13 juta penduduk Kota Xian, China harus dikurung di rumah mereka masing-masing sejak aturan pembatasan yang diperketat pada Minggu (26/12/2021). Beijing mengumumkan kebijakan tersebut ketika negara itu mencatat jumlah infeksi Covid-19 terbesar dalam 21 bulan.

Dilansir AFP, Senin (27/12/2021), pejabat Kota Xian He Wenquan memperingatkan dan meminta penduduk kota untuk tidak panik.

"Dalam beberapa hari mendatang, sejumlah kasus masih mungkin terdeteksi," kata pejabat itu.

Penduduk Xian telah diuji beberapa kali, kata pihak berwenang, dan desinfeksi "total" dimulai Minggu (26/12/2021) malam. Selain itu, pembatasan pergerakan juga diperketat.

Setiap rumah tangga hanya dapat mengirim satu anggota keluar untuk membeli kebutuhan pokok setiap tiga hari sekali, turun dari dua hari di bawah aturan sebelumnya. Semua bisnis kecuali supermarket, toko serba ada, dan fasilitas medis telah diperintahkan untuk tutup.

Tetapi hari Minggu negara itu melaporkan 206 infeksi Covid baru, termasuk jumlah harian tertinggi sejak Maret 2020.

Metropolis utara sekitar 900 km (560 mil) dari tempat Olimpiade melaporkan 155 pasien Covid baru pada hari Minggu, sehingga totalnya menjadi hampir 500 selama beberapa minggu terakhir.

"Sekitar 29.000 orang telah ditempatkan di karantina hotel," kata Wenquan.

Sejak virus corona pertama kali muncul di pusat kota Wuhan pada akhir 2019, China sebagian besar telah mencegah pandemi.

Negara ini secara resmi hanya mencatat dua kematian dalam lebih dari setahun.

China telah berpegang pada strategi "nol-Covid" yang melibatkan pembatasan perbatasan yang ketat, karantina yang panjang dan penguncian yang ditargetkan.

Pihak berwenang sangat waspada dalam beberapa bulan terakhir untuk menghindari wabah sebelum Olimpiade Musim Dingin Beijing Februari, tetapi ada gejolak sporadis.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: