Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Dia Starlink, Satelit Internet Elon Musk yang Bikin China Mencak-Mencak

Ini Dia Starlink, Satelit Internet Elon Musk yang Bikin China Mencak-Mencak Kredit Foto: Reuters/Mike Blake
Warta Ekonomi, Jakarta -

Orang terkaya dunia, Elon Musk, melalui perusahaannya SpaceX, memiliki satelit internet Starlink yang diharapkan bisa melayani internet di seluruh dunia. Pelanggan Starlink terhubung menggunakan penerima satelit kecil, dijuluki Dishy McFlatFace, dengan harga USD500 (Rp7,1 juta). Namun, Musk mengatakan biaya terminal lebih dari USD1.000 (Rp14,2 juta).

Melalui penampilan di Mobile World Congress, Musk mengatakan Starlink telah melampaui jumlah 69.420 pengguna aktif yang strategis. Dan dia berharap memiliki 500.000 pengguna dalam waktu 12 bulan.

Baca Juga: Bantah Satelitnya Makan Tempat di Luar Angkasa, Elon Musk: Puluhan Miliar Satelit Masih Muat

Mengutip BBC News di Jakarta, Kamis (30/12/21) Musk mengatakan perusahaan tersebut memiliki dua kemitraan dengan perusahaan telekomunikasi negara besar. Dan Starlink membantu perusahaan memenuhi persyaratan lisensi 5G mereka yang memerlukan cakupan pasokan ke pelanggan pedesaan.

Space X telah meluncurkan sekitar 1.800 satelit ke orbit dan berharap memiliki 12.000 satelit di langit pada tahun 2026. Gabungan tenaga surya dari satelit menghasilkan listrik 5MW, kata Musk.

Starlink memulai uji coba layanannya di Inggris pada bulan Januari, setelah Ofcom memberikannya lisensi pada bulan November.

Sayangnya, para astronom telah menyuarakan keprihatinan tentang polusi cahaya dan gangguan lain yang ditimbulkan oleh konstelasi satelit orbit Bumi yang rendah.

Sebelumnya, Elon Musk menghadapi reaksi media sosial China yang mengeluh bahwa stasiun luar angkasanya terpaksa menghindari tabrakan dengan satelit yang diluncurkan oleh proyek Starlink Internet Services milik Elon Musk.

Stasiun luar angkasa negara itu memiliki dua "pertemuan dekat" dengan satelit Starlink yang diklaim Beijing.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: