Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Butuh Kerja Sama Masyarakat untuk Tekan Penyebaran Omicron

Butuh Kerja Sama Masyarakat untuk Tekan Penyebaran Omicron Kredit Foto: KPCPEN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengajak masyarakat bekerja sama untuk antisipasi penyebaran Covid-19 varian Omicron di Indonesia.

Hal tersebut sangat diperlukan karena jika masyarakat tidak bisa diajak kerja sama, strategi yang dilakukan pemerintah untuk mencegah infeksi akibat Omicron tidak akan berjalan secara optimal.

Baca Juga: Cegah Omicron Meluas, Masyarakat Harus Patuhi Aturan

"Tentunya ini harus menjadi kewaspadaan kita. Karena kita tahu, pemerintah sudah sampai mengeluarkan pengetatan pada akhir tahun baru," ujar Nadia dalam diskusi Menjaga Pandemi Tetap Landai Paska Natal dan Tahun Baru di Youtube resmi BNPB, Kamis (30/12/2021).

Nadia mengatakan, itikad baik pemerintah untuk melindungi masyarakat dari Covid-19 dan varian lainya akan percuma jika tidak ada dukungan masyarakat. Selain itu, varian Omicron memiliki sifat yang lebih cepat menular meski gejala yang dimiliki ringan.

Beberapa strategi mulai dari pengetatan pintu masuk negara dari berbagai jalur, melarang atau membatasi pelaku perjalanan pada saat libur Natal dan Tahun Baru, sampai menggencarkan aplikasi PeduliLindungi di tempat publik baik mal, tempat rekreasi, dan hotel.

Pemerintah juga terus mengakselerasi percepatan cakupan vaksinasi, sampai pada seluruh target sasaran hingga dapat menembus angka 70 persen pada akhir bulan Desember 2021 nanti.

Beberapa tindakan dilakukan seperti pemeriksaan kesehatan melalui tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan whole genome sequencing (WGS) maupun S-gene target failure (SGTF) terus dilakukan untuk melakukan skrining pada pelaku perjalanan bersamaan dengan diperketatnya 3T (testing, tracing, treatment).

Meski begitu, di tengah kondisi penyebaran yang relatif terkendali tidak tercermin dari adanya sembilan sampai 10 provinsi terlihat mengalami tren kenaikan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 akibat adanya mobilitas yang nampak kembali meningkat.

Oleh sebab itu, dengan kerja sama yang dibangun bersama seluruh lapisan masyarakat, Nadia mengatakan Indonesia dapat mempertahankan situasi terkendali saat ini lebih lama lagi. Tentunya dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang lebih disiplin lagi.

"Diimbau masyarakat untuk tetap berada di rumah. Yang kedua, kita tidak berhentinya mengingatkan bahwa pandemi belum selesai. Protokol kesehatan harus dijalankan. Pastikan aplikasi PeduliLindungi dijalankan di tempat tempat publik," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: