Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ribuan Pengunjuk Rasa di Baghdad Peringati Pembunuhan Qassem Soleimani: Matilah Amerika!

Ribuan Pengunjuk Rasa di Baghdad Peringati Pembunuhan Qassem Soleimani: Matilah Amerika! Kredit Foto: AFP

Para pejabat Irak dan Barat menyalahkan faksi-faksi garis keras pro-Iran atas serangan-serangan itu. Pada Februari 2021, AS melakukan serangan udara terhadap Kataeb Hezbollah, pasukan paramiliter Irak yang ditempatkan di sepanjang perbatasan Irak-Suriah.

Serangan ini merupakan balasan atas serangan roket ke kedutaan AS di Baghdad dan perusahaan kontraktor militer AS di utara ibu kota.

Baca Juga: Irak Diguncang Bom, Sepeda Motor Meledakkan Diri di Tengah Kota Tewaskan 4 Orang

Pasukan Mobilisasi Populer Irak telah berulang kali menyerukan penarikan pasukan AS yang dikerahkan di Irak, sebagai bagian dari koalisi multinasional yang memerangi kelompok ISIS.

Pejabat senior Pasukan Mobilisasi Populer Irak, Faleh al-Fayyad mengatakan, pembunuhan Soleimani dan al-Muhandis adalah kejahatan terhadap kedaulatan Irak.

Pada bulan Desember, Irak mengumumkan akhir dari misi tempur dari koalisi pimpinan AS melawan ISIS.  Tetapi sekitar 2.500 tentara AS dan 1.000 pasukan koalisi akan tetap dikerahkan di Irak untuk memberikan pelatihan, saran, dan bantuan kepada pasukan nasional.

“Kami tidak akan menerima apa pun selain penarikan penuh sebagai balas dendam atas darah para martir kami,” kata kepala koalisi yang berpihak pada Iran, Hadi al-Ameri.

Kementerian Luar Negeri Iran melalui akun Twitter resminya, @IRIMFA-EN, pada Jumat (31/12/2021), juga menegaskan, pemerintahan Presiden AS Joe Biden turut bertanggung jawab atas pembunuhan Soleimani. Meski aksi penyerangan terhadap Soleimani sebenarnya terjadi pada masa pemerintahan Donald Trump.

“Tak diragukan lagi, tindakan kriminal Amerika Serikat dalam martir Jenderal Soleimani adalah manifestasi jelas dari ‘serangan teroris’ yang diatur dan dilakukan secara terorganisasi oleh pemerintahan Amerika Serikat saat itu, yang menjadi tanggung jawab Gedung Putih sekarang,” tulis akun tersebut. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: