Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PSI Tak Lolos Senayan Lagi, Golkar Juara Dua Salip Gerindra

PSI Tak Lolos Senayan Lagi, Golkar Juara Dua Salip Gerindra Kredit Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Warta Ekonomi, Jakarta -

Panel Survei Indonesia (PSI) melakukan sigi mengenai elektabilitas atau tingkat keterpilihan partai politik. Hasil survei menunjukkan, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) termasuk partai yang tidak akan lolos Senayan karena perolehan suaranya tak mampu menyentuh 4 persen ambang batas parlemen atau parliamentary threshold.

"Partai-partai yang diprediksi tidak akan lolos ke Senayan diantaranya PSI (dengan) meraih elektabilitas 1,3 persen," kata Direktur Eksekutif Panel Survei Indonesia, Andri Gunawan, dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin (3/1/2021).

Rendahnya preferensi politik masyarakat terhadap Partai Solidaritas Indonesia yang pada Pemilu 2019 memperoleh 1,89 persen suara nasional tergambar dari survei Panel Survei Indonesia yang dilakukan pada 14 sampai dengan 29 Desember 2021.

Baca Juga: Menohok! PSI Kritik Tuntutan Yahya Waloni, Sampai Bawa-Bawa Kasus Ahok

Andri menjelaskan survei dilakukan dengan mengambil representasi sampel 1.820 responden, pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling atau pengambilan sampel bertingkat di 34 provinsi, pengukuran kesalahan atau sampling error 2,3 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Selain PSI yang kini dipimpin Giring Ganesha, eks vokalis band Nidji, hasil survei ini memotret enam parpol lama juga tidak akan memiliki kursi di DPR RI. Yakni Perindo dengan elektabilitas 1,3 persen, Hanura 1,1 persen, Partai Bulan Bintang (PBB) 0,9 persen, Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) 0,8 persen, Berkarya 0,8 persen, kemudian Partai Garuda dengan elektabilitas 0,8 persen.

"Partai politik baru dan yang saat ini sedang membentuk kepengurusan untuk ikut serta dalam Pemilu 2024 hanya Partai Prima yang menjadi preferensi publik dengan tingkat elektabilitas 1,4 persen. Yang lainnya, Partai Gelora 0,7 persen, Partai Ummat 0,2 persen dan sisa yang belum memilih sebanyak 18,9 persen," tutur Andri.

Tiga parpol papan atas tidak banyak berubah. Parpol papan masih dikuasai PDIP, sementara Golkar bertukar posisi dengan Gerindra di urutan kedua. Temuan survei menunjukkan elektabilitas PDIP 12,7 persen disusul Golkar yang pada Pemilu 2019 juara tiga dengan 12,4 persen, dan Partai Gerindra di urutan berikutnya dengan 11,9 persen. Kemudian di posisi keempat Partai Demokrat dengan elektabilitas 8,9 persen.

"Demokrat menjadi parpol di luar pemerintahan yang memiliki peningkatan elektabilitas yang sangat signifikan dibandingkan hasil Pemilu 2019 (7,77 persen)," kata Andri.

Adapun papan tengah diisi PKB, Nasdem, PKS, dan PPP.

"PKB elektabilitas 7,1 persen, Nasdem 6,8 persen, kemudian disusul partai-partai Islam lainya yaitu PKS 6,1 persen, PAN 3,3 persen, dan PPP 2,6 persen," demikian kata Andi Gunawan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: