Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dorong Pemulihan Ekonomi, DPR Minta Jangan Lupakan Sektor UMKM

Dorong Pemulihan Ekonomi, DPR Minta Jangan Lupakan Sektor UMKM Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel menekankan perlunya dukungan terhadap sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam pemulihan ekonomi nasional. Menurutnya, beban yang dirasakan sektor UMKM jauh lebih berat dibandingkan perusahaan besar.

“Yang perlu kita cermati dan dikawal, dalam proses pemulihan ekonomi harus terjadi secara merata di antara para pelaku ekonomi, dalam hal ini khususnya sektor UMKM. Terutama di sektor usaha mikro harus mendapat perhatian yang sangat lebih. Beban akibat covid-19 yang dirasakan oleh sektor usaha mikro ini jauh lebih berat, sehingga banyak di antara mereka yang terpuruk dan jatuh miskin," ujarnya saat Silaturahmi Virtual Tahun Baru 2022 Sektor Jasa Keuangan yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Selasa (4/1/2022).

Oleh sebab itu, Rachmat mengungkapkan, OJK perlu memberikan solusi dan konsisten untuk membantu sektor usaha mikro yang berjumlah sangat besar ini. Baca Juga: Bizhare dan bank bjb syariah Teken Perjanjian Kerjasama Dukung Bisnis UMKM

Terkait hal tersebut, OJK menyatakan juga terus mendorong transformasi digitalisasi secara terintegrasi dari hulu ke hilir guna mendukung kemudahan pembiayaan bagi UMKM dan meningkatkan pemasaran produk UMKM ke pasar global (ekspor). Digitalisasi tersebut mencakup pengadaan bahan baku, proses produksi, pemasaran di dalam dan luar negeri sampai dukungan pembiayaan.

OJK bersama dengan pelaku industri jasa keuangan juga melakukan berbagai aktivitas pembinaan dan pendampingan kepada UMKM. Keseluruhan kebijakan ini diharapkan dapat memenuhi target dari Presiden Republik Indonesia mengenai peningkatan kredit UMKM secara agregat pada tahun 2024 sebesar minimal 30% dari total kredit yang disalurkan perbankan nasional.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengungkapkan, pihaknya juga akan meningkatkan anggaran Kredit Usaha rakyat (KUR) di tahun 2022, alias lebih dari jumlah anggaran KUR tahun 2021 yang sebesar Rp 285 triliun. Selain itu, OJK juga akan mendorong kemudahan akses KUR bagi pelaku UMKM.

"Jadi, akan di tambah kuotanya lebih besar dari Rp 285 triliun di 2022. Ini sedang di diskusikan," kata Wimboh dalam webinar OJK belum lama ini.

Menurutnya, ada tiga fokus utama OJK dalam mengembangkan sektor UMKM yang berbasis produk unggulan daerah. Pertama, mengumpulkan dan membina pelaku UMKM yang mengolah produk unggulan daerah (mengkurasi UMKM) dan mempercepat on-boarding ke platform digital (e-commerce).

"OJK telah mengembangkan platform marketplace digital bernama UMKMMU untuk mempercepat digitalisasi pemasaran produk unggulan daerah. OJK mencatat sudah ada lebih dari 3.000 produk UMKM yang terdaftar di UMKMMU," kata Wimboh. Baca Juga: Mitigasi Dampak Pandemi, OJK Ingatkan Pentingnya Sinergi dan Kolaborasi

Kedua, mengembangkan keterampilan dan kemampuan para pelaku UMKM dalam menghasilkan produk yang mampu bersaing dengan brand global dan berorientasi ekspor. OJK juga telah bekerja sama startup melalui program KAMPUS UMKM bersama Go-To.

Ketiga, memperluas akses pelaku UMKM kepada lembaga keuangan formal melalui program pembiayaan yang inovatif dan berbasis klaster diantaranya mereplikasi program KUR klaster di seluruh daerah Indonesia, mendukung pembiayaan digital dari Bank Himbara dalam program Digital Kredit UMKM atau Digiku.

"Lalu penyaluran pembiayaan pembiayaan alternatif melalui fintech dengan platform P2P Lending dan Security Crowdfunding serta memperluas program Business Matching yang merupakan kerjasama antara TPKAD dengan Kantor Regional/Kantor OJK," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: