Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Holding BUMN Pangan Diharapkan Mampu Selesaikan Permasalahan Pangan Nasional

Holding BUMN Pangan Diharapkan Mampu Selesaikan Permasalahan Pangan Nasional Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah berharap dibentuknya Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan dapat memcahkan persoalan pangan nasional.

"Penggabungan BUMN yang kemudian jadi holding hulu hilir saya kira bagus, dengan keberadaan holding ini kita berharap persoalan persolaan yang selama ini ada dapat diselesaikan," ujar Said saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Rabu (5/1/2022).

Baca Juga: Sabet Juara Lomba Baca Puisi Kementerian BUMN, Begini Harapan Komisaris Petrokimia Gresik

Said mengatakan, penggabungan BUMN pangan yang menangkup dari sisi hulu hingga ke hilir dapat memecahkan persoalan kesulitan input atau harga yang tinggi terkait produksi pangan.

Selain itu, pada sisi hilir yaitu permasalahan panjangnya rantai pasok hingga ketidakpastian harga diharapkan mampu diatasi.

"Selama ini persoalan yg tak kunjung diselesaikan pada sisi hilir. akibatnya pendapatan dan kesejahteraan petani tidak pernah membaik," ujarnya. 

Said melanjutkan, keberadaan holding ini dapat diibaratkan sebagai lokomotif yang dapat menggerakan sekaligus membawa petani pada perubahan yang lebih baik. Pada sisi lain dengan keberadaan holding ini kita juga berharap produksi dan ketersediaan pangan meningkat

Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu menjadi catatan, bahwa keberadaan holding ini jangan sampai memberatkan petani.

"Memberatkan dalam arti tetap menempatkan petani sebagai alat produksi bukan sebagai mitra strategisnya. ini terkait dengan proses produksi di hulu," ungkapnya.

Maka dari itu, dengan jalanya Holding BUMN Pangan harus memberikan dampak positif bukan sebaliknya bagi petani.

"Pada sisi lain kunci terkait tata kelola yang baik menjadi keniscayaan bagi holding ini. tanpa itu sulit kita membayangkan ada perubahan seperti yang selama ini terjadi," papar Said.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: