Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Reaksi Menag Yaqut Dengar Ferdinand Ngaku Mualaf: Jangan Buru-Buru...

Reaksi Menag Yaqut Dengar Ferdinand Ngaku Mualaf: Jangan Buru-Buru... Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berjalan untuk mengikuti acara Taklimat Bidang PMK Mewujudkan #SDMUnggul Indonesia Maju bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi di kantor Kementerian PMK, Jakarta, Rabu (29/12/2021). Dalam paparannya Menko PMK menyampaikan beberapa hal diantaranya program penanganan COVID-19 serta target PMK 2024. | Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas angkat bicara soal Ferdinand Hutahaean mualaf. Dia meminta semua pihak menghormati proses hukum pada kasus bernuansa SARA yang melibatkan Ferdinand Hutahaean.

"Saya mengajak masyarakat untuk tidak buru-buru menghakimi Ferdinand. Kita tidak tahu apa niat sebenarnya Ferdinand mem-posting tentang 'Allahmu Ternyata Lemah' itu. Untuk itu, tunggu sampai proses hukum ini tuntas sehingga masalah menjadi jelas," kata Menag Yaqut di Jakarta, Jumat (7/1).

Baca Juga: Ferdinand Ngaku Mualaf, Tofa Partai Ummat: Allah SWT Tidak Bisa Ditipu Manusia

Menurut Gus Yaqut, sapaan Menag, bisa saja Ferdinand belum memahami agama Islam secara mendalam, termasuk dalam hal akidah karena bekas Politikus Demokrat itu mualaf. Dia menyebut jika benar mualaf, Ferdinand membutuhkan bimbingan keagamaan, bukan cacian.

"Untuk itu, klarifikasi (tabayyun) pada kasus ini adalah hal yang mutlak," ungkapnya.

Menag berharap kasus yang sudah ditangani kepolisian ini bisa berjalan transparan dan segera tuntas dengan menghasilkan putusan yang seadil-adilnya. Menag Yaqut meminta masyarakat Indonesia untuk tetap tenang dan mengakhiri polemik ini di media sosial.

Di sisi lain, kasus ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk makin hati-hati dalam menggunakan media sosial. "Mari gunakan medsos dengan menyebarkan konten-konten yang santun, termasuk soal agama, sehingga kerukunan beragama akan makin kokoh dan kuat," tegas Menag.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: