Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Resilient Jadi Kunci Bertahan dalam Menekuni Bisnis Kreatif

Resilient Jadi Kunci Bertahan dalam Menekuni Bisnis Kreatif Kredit Foto: Creative Center Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berusaha untuk tangguh (resilience) dinilai menjadi kunci keberhasilan bisnis kreatif di tengah pandemi COVID-19. Hal ini disampaikan oleh CEO Creative Center Indonesia (CCI) Uti Rahardjo. 

”Sikap maju tak gentar ini kemudian diserap oleh armada kami sehingga nilai yang terbangun sejak awal di 'Creative Center' adalah ketangguhan," kata Uti Rahardjo dalam peluncuran buku “Kreatif Berbisnis Kreatif-21 Tahun Merawat Bisnis Kreatif" di Jakarta, Sabtu.

Ketangguhan menjadi satu kekuatan yang membuat "Creative Center" bisa bertahan hingga lebih dari 20 tahun. Istilah yang sekarang populer adalah GRIT (Guts, Resilience, Initiative, dan Tenacity) yang berarti memiliki nyali, tahan banting, penuh inisiatif dan persisten.

Sebagai praktisi di bidang periklanan, Uti telah berhasil menangani sejumlah klien di berbagai bidang di tengah pandemi meski harus melaksanakan pekerjaan dari rumah.

Baca Juga: Optimis! 87% Pelaku Bisnis Indonesia Optimis 2022 Revenue Perusahaan Meningkat

Peraih "Entrepreneurial Winning Women 2011" dari Ernst&Young dan penerima Anugerah Perempuan Indonesia (API) tahun 2012 dari "Woman Review Magazine" ini selama 21 tahun berkarir di CCI selalu melakukan pekerjaannya dari rumah.

Namun dia bersyukur telah mampu beradaptasi dalam situasi rumah yang sangat berbeda jika dibandingkan dengan bekerja di kantor.

Dia menghadapi tantangan yang sangat bertubi-tubi, termasuk di masa pandemi di saat banyak sektor usaha menghadapi banyak kesulitan.

"Begitu juga dengan kami, harus menghadapi tantangan yang dikhawatirkan dapat merontokkan kinerja yang sudah dibangun selama bertahun-tahun," kata Uti.

Itu sebabnya diperlukan kreativitas yang tinggi untuk bisa bertahan dengan membangun tim yang solid, mengatur arus kas perusahaan yang ketat serta mempertahankan konsumen atau klien agar bisa terus beradaptasi sehingga tetap dapat menghasilkan "revenue" yang signifikan.

"Kami telah melampaui masa pasang-surut yang memperkaya hidup dengan pengalaman yang tidak ternilai harganya," ujarnya.

Baca Juga: Simak Tips Digital Marketing untuk Pengembangan Karier dan Bisnis

Salah satu buktinya, kendati mengaku sebagai bagian dari generasi digital-analog, namun Uti dan timnya yang juga didukung oleh mereka yang mulai memahami ranah digital dengan sejumlah aplikasinya, dapat membuktikan.

"Ternyata bisa bertahan di tengah situasi yang sangat kompetitif, dengan kemampuan anak muda dengan digital 'mindset'- nya," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: