Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Optimis! 87% Pelaku Bisnis Indonesia Optimis 2022 Revenue Perusahaan Meningkat

Optimis! 87% Pelaku Bisnis Indonesia Optimis 2022 Revenue Perusahaan Meningkat Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di penghujung tahun, Grant Thornton kembali mengeluarkan laporan tahunan Grant Thornton International Business Report (IBR) untuk menggambarkan persepsi pelaku bisnis global termasuk Indonesia terhadap perkembangan bisnis dan ekonomi selama 12 bulan ke depan.

Tahun 2021 ini merupakan tahun yang cukup berat bagi Indonesia, di mana pemerintah Indonesia harus menangani pandemi Covid-19, tetapi secara bersamaan juga harus tetap menjaga pertumbuhan ekonomi. Penyelesaian pandemi Covid-19 merupakan kunci dalam pemulihan ekonomi nasional.

Baca Juga: Tren Pemulihan Ekonomi Nasional Berlanjut, PII Optimis Sambut Tahun 2022

Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 akan mencapai 4,7% hingga 5,5% atau lebih tinggi dari perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini yang tumbuh 3,4% hingga 4%.

Memasuki tahun 2022, pelaku bisnis Indonesia memandang optimis 12 bulan ke depan. Laporan tahun ini memaparkan bahwa 87% pelaku bisnis Indonesia optimis pendapatan (revenue) akan meningkat selama 12 bulan ke depan. Angka ini sangat menggembirakan karena menempatkan pelaku bisnis Indonesia di peringkat 1 secara global, diikuti Vietnam (82%) dan India (80%).

Laporan terbaru IBR Grant Thornton juga menunjukkan adanya peningkatan signifikan untuk ekspektasi pelaku bisnis terkait sektor ekspor (72%) dan laba (profitability) bisnis mereka akan meningkat pada tahun 2022. Angka ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-3 dan ke-2 secara global.

Pandangan Pelaku Bisnis Indonesia terhadap Aplikasi PeduliLindungi

Dalam Laporan IBR tahun ini juga terlihat pandangan pelaku bisnis Indonesia terhadap aplikasi PeduliLindungi. Hasil survei menyebutkan, 37% dari pelaku bisnis Indonesia berpendapat bahwa aplikasi PeduliLindungi memberikan dampak besar terhadap perkembangan bisnis mereka.

Pelaku bisnis berpendapat bahwa aplikasi PeduliLindungi cukup efisien dalam memberikan informasi, navigasi lokasi, dan status pekerja terkait Covid-19 sehingga memberikan kontribusi terhadap produktivitas perusahaan. Namun dalam segi penggunaan, pembatasan jumlah konsumen sedikit banyak berdampak pada jumlah pengunjung tempat usaha. Selain itu, dari segi keamanan data, ada kekhawatiran pelaku bisnis Indonesia terhadap keamanan baik data perusahaan maupun data karyawan, yang bisa diakses secara ilegal dan disebar.

Johanna Gani, CEO/Managing Partner Grant Thornton Indonesia, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (31/12/2021), mengatakan, "Meski belum pulih sepenuhnya, optimisme meningkatnya pertumbuhan ekonomi 2022 dapat kita lihat dari daya beli masyarakat dan geliat perekonomian yang makin membaik sejak kuartal III lalu."

Dia menyebut, keseimbangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga kesehatan masyarakat amat diperlukan. Dalam waktu dekat, Johanna mengatakan bahwa kita perlu waspada akan adanya varian baru dan juga risiko lonjakan kasus saat libur Natal dan Tahun Baru yang dapat berpengaruh negatif pada situasi pemulihan ekonomi.

"Di tahun depan pemerintah dapat mempertimbangkan kebijakan fiskal untuk meningkatkan daya beli masyarakat seperti insentif ekonomi bagi dunia usaha. Selain tentunya tetap diperlukan sinergi yang tinggi antara pemerintah dan masyarakat dalam hal pengendalian pandemi yang berdampak pada pemulihan ekonomi," tutup Johanna.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: