Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Miris! Nasib Maskapai Penerbangan Milik Negara dan Taipan Tony Fernandes Bak Langit dan Bumi

Miris! Nasib Maskapai Penerbangan Milik Negara dan Taipan Tony Fernandes Bak Langit dan Bumi Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saham emiten maskapai penerbangan PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) yang merupakan bagian dari Grup AirAsia milik taipan Tony Fernandes dihentikan sementara atau suspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini dilakukan karena saham AirAsia mengalami peningkatan harga yang fantastis.

“Penghentian perdagangan saham CMPP tersebut karena telah terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan,” kata Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Lidia M Panjaitan.

Menurut Lidia, penghentian sementara perdagangan Saham CMPP tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham CMPP. “Suspensi dilakukan BEI dalam rangka cooling down,” ucapnya.

Baca Juga: Garuda Indonesia Ingatkan Kreditur, Masa Pendaftaran Kewajiban PKPU Akan Segera Berakhir

Pihaknya pun menghimbau kepada para pihak - pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan.

Apabila dilihat, harga saham CMPP memang naik kencang hingga sebesar 110% atau 275 poin dalam kurun waktu lima hari perdagangan. Jika pada 6 Januaari 2022 saham CMPP masih berada di Rp250 per saham, kini sudah mejeng di Rp525 per saham.

Nasib saham AirAsia bisa dibilang bagaikan langit dan bumi dengan maskapai penerbangan milik negara yakni PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) yang sahamnya sudah disuspensi sejak 18 Juni 2021 lalu.

Pada saat itu, sanksi penghentian perdagangan saham diberikan BEI karena laporan keuangan GIAA berada di area negatif dan memiliki utang jumbo yang belum daoat dilunasi. Hingga saat ini perseroan pun masih berupaya keras untuk melakukan pembenahan kinerja keuangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: