Harap-harap Cemas Menanti Keputusan Diskon PPnBM, Kalau Tidak Dilanjutkan Bakal Berat!
Rencana perpanjangan pemberian diskon Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) otomotif masih abu-abu. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan masih mengkaji terkait dengan pemberian stimulus tersebut.
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie Sugiarto mengatakan bahwa saat ini para pelaku indsutri otomotif masih harap-harap cemas menunggu keputusan pemerintah.Pasalnya, pemberlakuan diskon PPnBM memberikan pengaruh besar terhadap penjualan mobil baru di tanah air.
“Kita harus tunggu keputusan Pemerintah. (dampaknya) Cukup besar sih, karena bisa di lihat kenaikan angka penjualan sebelum dan sesudah ada PPnBM DTP,” kata Jongkie, saat dihubungi, Jakarta, Rabu (12/1/2022).
Baca Juga: Terbukti Moncer, Kebijakan Gratis PPnBM Diusulkan Permanen
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil wholesales (pabrik ke dealer) tumbuh 66,6% (yoy) dari 532.407 unit di periode Januari-Desember 2020 menjadi 887.200 unit di periode Januari-Desember 2021.
Sementara, penjualan mobil ritel (dealer ke konsumen) meningkat 49,2% (yoy) dari 578.762 unit di periode Januari-Desember 2020 menjadi 863.359 unit di periode Januari-Desember 2021.
Ia menuturkan bahwa penjualan mobil baru dipastikan bakal mengalami penurunan bila pemerintah tidak melanjutkan pemberian diskon PPnBM.
“Kalau PPnBM tidak diberlakukan pasti ada penurunan. Tapi mudah-mudahan tidak banyak ya. Itu harapan kita,” tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri