Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pembangunan Tunnel 2 Wujud Transfer Teknologi Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung

Pembangunan Tunnel 2 Wujud Transfer Teknologi Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Kredit Foto: KCIC
Warta Ekonomi, Bandung -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan jika penanganan pembangunan tunnel #2 berjalan sangat baik. Demikian diungkapkan Menko Marvest saat mengunjungi lokasi pengerjaan kontruksi Tunnel #2 KCJB guna memastikan progres pengembangan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), Rabu (12/1/2022).

Dalam kunjungannya, Menko Luhut Binsar Pandjaitan mendengarkan paparan dari kontraktor Tunnel#2 mengenai progress pengerjaan terowongan, tantangan yang dihadapi, dan solusi yang sedang dilakukan. Setelah itu, Luhut dan jajaran meninjau langsung ke dalam terowongan untuk melihat kondisi yang terjadi di lapangan.

Baca Juga: Canggih! Sistem Keamanan KCJB Bisa Prediksi Gempa dan Menangkal Petir

Luhut mengakui meski terdapat tantangan geografis, hal itu bisa tertangani dengan baik berkat adanya kolaborasi dari berbagai pihak. Ia juga memastikan jika Tunnel 2 ini aman untuk dilintasi.

"Tunnel 2 ini memang memiliki tantangan tersendiri. Sejak awal kita ketahui jika struktur tanahnya labil. Namun, kondisi sekarang sudah lebih baik dan bisa ditangani," katanya.

Adapun Presiden Direktur KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, menilai bahwa kehadiran Menko Marvest beserta jajaran Kemenkomarves dan Forkopimda Kabupaten Purwakarta jadi suatu dukungan besar bagi tim KCJB yang sedang dalam proses menyelesaikan pembangunan #Tunnel 2 yang merupakan salah satu titik kritis konstruksi.

"Pak Menko Marvest melihat langsung pengerjaan konstruksi di Tunnel #2 dan memastikan pengerjaan konstruksi dapat berjalan lancar. Termasuk, soal keamanan dan transfer knowledge yang terjadi selama pengerjaan konstruksi berlangsung. Kami sangat senang tentunya karena kehadiran beliau adalah suatu bentuk dukungan bagi kami yang saat ini sedang melakukan percepatan pembangunan," sambungnya.

Seperti diketahui, titik konstruksi Tunnel #2 merupakan salah satu titik konstruksi dengan tantangan geografis yang tinggi dalam proyek KCJB karena lokasinya berada di area clay shale. "Tunnel#2 ini akan menjadi terowongan pertama di Indonesia yang berhasil dibangun di area clay shale," ujarnya.

Dwiyana menjelaskan, area clay shale merupakan jenis tanah dengan karakteristik yang mudah lapuk apabila terekspos saat penggalian berlangsung. Mengingat kondisi tanah yang memiliki potensi menimbulkan pergerakan konstruksi timbunan maupun konstruksi jalan yang terdapat di atasnya, proses pembangunan Tunnel harus dilakukan dengan hati-hati.

"Tunnel #2 memang salah satu titik tersulit. Untuk itu, harus hati-hati dan tidak bisa buru-buru," katanya.

Dalam penanganan Tunnel 2 terjadi transfer teknologi antara tenaga ahli tunnel dan grouting dari Tiongkok dan tenaga ahli dari ITB untuk menangani tantangan geografis di tunnel 2. "Melalui kolaborasi ini juga diharapkan terjadi transfer knowledge kepada seluruh pekerja KCJB di lokasi tersebut," ujarnya.

Dia menambahkan, para ahli dari Tiongkok dan ITB tersebut akan dimaksimalkan untuk transfer knowledge kepada seluruh pekerja KCJB di titik konstruksi tersebut. Selain itu, tenaga ahli berpengalaman tersebut didatangkan untuk membantu bagian permukaan terowongan karena sangat menguasai metode grouting yang selama ini dipakai untuk mengerjakan beberapa proyek terowongan KCJB.

"Kami akui bahwa dalam pengerjaan Tunnel #2 membutuhkan penanganan khusus. Untuk itu, kami kumpulkan para ahli untuk memperkuat surface tunnel atau permukaan terowongan," ungkapnya.

Berkat kolaborasi yang terjadi, tantangan geografis di Tunnel 2 bisa diatasi. Saat ini proses pengerjaan berangsur membaik dan pengerjaan bisa mencapai 1,2 meter hingga 3 meter per hari. "Kami berupaya optimal agar pembangunan Tunnel 2 ini berjalan lancar, memiliki kualitas baik, aman, serta dapat selesai sesuai dengan target yang direncanakan," ungkapnya.

KCJB mencatat hingga Desember 2021, pengerjaan tunnel sepanjang 1.052 meter ini sudah mencapai 67 persen. Dengan sisa pengerjaan yang masih ada, transfer knowledge dari keterlibatan para ahli tunnel tersebut diharapkan dapat membantu upaya percepatan pembangunan KCJB yang progres konstruksi keseluruhannya sudah mencapai 79%, serta membantu keterselesaian Tunnel #2 sesuai dengan standar konstruksi Kereta Cepat.

"Dengan transfer knowledge diharapkan dapat membantu percepatan pembangunan KCJB dengan standar konstruksi kereta cepat," tegasnya.

Dwiyana menilai, transfer knowledge sangat dibutuhkan dalam proyek ini. Bukan hanya sebatas mengatasi kendala di Tunnel#2, melainkan di banyak bagian dalam proyek KCJB. Selain itu, juga untuk kemajuan konstruksi Indonesia di masa depan.

"Kami memang mengedepankan adanya transfer knowledge selama pengerjaan KCJC ini. Selain untuk mengatasi kendala di Tunnel #2, upaya untuk memaksimalkan adanya transfer knowledge juga dilakukan di banyak bagian dalam proyek KCJB. Bagi kami, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendorong kemajuan dunia konstruksi dan perkeretaapian di Indonesia, sejak proses pembangunannya," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: