Biar Ekonomi Nggak Diganggu Omicron, Luhut: Kita Gerak Cepat Perketat Karantina
Kasus Covid-19 varian baru Omicron yang mengalami kenaikan di tengah upaya pemulihan ekonomi tahun 2022 memunculkan pertanyaan mungkinkah ekonomi Indonesia tahun ini lebih baik dibandingkan tahun 2021?
Menteri Koordinator Investasi dan Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan secara khusus dalam webinar yang diselenggarakan Sinarmas Sekuritas dan Sinarmas Asset Management dengan tema “Gaining From Global Disorder” baru-baru ini menjelaskan, pertumbuhan ekonomi semua negara saat ini sangat bergantung pada pengendalian kasus Covid-19.
Oleh karena itu, Ia memastikan Pemerintah tidak hanya memantau perkembangan kasus tapi bergerak cepat dalam penanganan penyebaran Omicron. Baca Juga: Kasus Omicron Tambah Jadi 572 Orang, Kemenkes Perkuat Pelaksanaan 3T
“Kita melakukan pengetatan karantina bagi yang melakukan perjalanan dari luar negeri. Pemerintah akan memastikan transmisi lokal tidak terjadi besar, sebab ekonomi kita saat ini sedang mengalami pemulihan dengan berkaca pada proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal 4 2021 mencapai 5%,” terang Menteri Luhut.
Sejalan dengan pengendalian Omicron, Menteri Luhut menambahkan bahwa pemulihan ekonomi dilakukan salah satunya dengan hilirisasi guna memberikan nilai tambah atas komoditas ekspor andalan tanah air.
Tak ketinggalan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif juga berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi, meskipun diakui Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, selama pandemi berlangsung sektor ini menjadi yang paling terdampak.
“Kunjungan wisatawan mengalami penurunan hingga 80% dan membuat kita belajar untuk memanfaatkan digitalisasi. Misalnya, kita tingkatkan pemberdayaan UMKM lewat desa digital hingga Virtual Travel Fair,” ucap Sandiaga dalam webinar yang sama.
Mendukung pariwisata digital, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong menambahkan, percepatan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital lewat penyediaan layanan internet di 12.500 desa, kelurahan, serta titik- titik layanan publik terus dilakukan. Hal ini sebagai bagian dari transformasi digital di sektor - sektor strategis.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman