Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Pancasila tapi Indonesia Belum Bisa Jadi Negara Maju, Kenapa?

Ada Pancasila tapi Indonesia Belum Bisa Jadi Negara Maju, Kenapa? Kredit Foto: Antara/BPMI Setpres/Handout
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pancasila sebagai dasar negara dipandang memiliki kekuatan untuk membawa Indonesia menjadi negara maju, sebagaimana yang terjadi pada negara-negara lainnya. Akan tetapi, bahkan setelah 76 tahun merdeka, Indonesia masih belum juga bisa menjadi bagian dari golongan negara maju.

Kondisi ini memancing pertanyaan dari para cendekiawan, termasuk Ketua Yayasan Karakter Pancasila Zaim Uchrowi. Padahal, ia menilai Pancasila mengandung konsep besar dengan nilai-nilai yang luar biasa.

Baca Juga: GMKI: Membumikan Pancasila adalah Tanggung Jawab Kita Bersama

"Kalau kita punya nilai besar, kita mestinya bisa tumbuh sebagai bangsa yang maju. Itu sudah dibuktikan negara lain, seperti Jepang, Amerika, bahkan China. Pertanyaannya, Indonesia ini sudah lebih dari 75 tahun merdeka, tapi kok kita belum maju-maju?" ujarnya dalam acara diskusi publik "Cak Nur, Pancasila, dan Indonesia yang Adil" dalam rangka Dies Natalis 24 Universitas Paramadina, Jumat (14/1/2022).

Berangkat dari pertanyaannya itu, dia menarik kesimpulan bahwa terdapat sesuatu yang salah dalam pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila. Kesalahan ini yang kemudian menghambat bangsa Indonesia untuk bergerak menjadi negara maju meskipun telah memiliki nilai-nilai dasar Pancasila.

"Dari sanalah kemudian kita sederhana saja berpikir, pasti ada yang salah dalam pemahaman dan penerapan Pancasila. Jadi, Pancasila belum bisa membawa bangsa kita menjadi bangsa maju. Itulah kenapa penting kita memahami Pancasila," tandasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: