Bank Indonesia (BI) akan melanjutkan digitalisasi sistem pembayaran untuk mendorong pemulihan ekonomi dan mempercepat pembentukan ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang inklusif.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, selama tahun 2021, transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking.
"Nilai transaksi uang elektronik (UE) tumbuh 49,06% (yoy) mencapai Rp305,4 triliun dan diproyeksikan meningkat 17,13% (yoy) hingga mencapai Rp357,7 triliun untuk tahun 2022," ujarnya di Jakarta, Kamis (20/1/2022). Baca Juga: Terus Melesat, Transaksi Digital Banking Tembus Rp3.877,3 Triliun di November 2021
"Nilai transaksi digital banking meningkat 45,64% (yoy) menjadi Rp39.841,4 triliun, dan diproyeksikan tumbuh 24,83% (yoy) mencapai Rp49.733,8 triliun untuk tahun 2022," tambah dia.
Di sisi tunai, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Desember 2021 meningkat 6,78% (yoy) mencapai Rp959,8 triliun.
"Pada tahun 2022, BI akan terus mendorong inovasi sistem pembayaran, menjaga kelancaran dan keandalan sistem pembayaran, serta memperkuat koordinasi antar Kementerian/Lembaga untuk memastikan ketersediaan uang Rupiah beredar dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: