Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Warga Dayak Gelar Ritual, Nama Edy Mulyadi Disebut Saat Potong Kepala Hewan: Terimalah Kematianmu

Warga Dayak Gelar Ritual, Nama Edy Mulyadi Disebut Saat Potong Kepala Hewan: Terimalah Kematianmu Kredit Foto: Instagram
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejumlah masyarakat Dayak, Kalimantan menggelar ritual untuk merespons pernyataan kontroversial, Jurnalis Senior Edy Mulyadi yang mengatakan Kalimantan adalah lokasi jin membuang anak.

Ritual itu terekam dalam sebuah video amatir yang kini viral di media sosial setelah diunggah akun twitter Jumianto_RK Senin (24/1/2022)

Baca Juga: Ingin Adili Edy Mulyadi, Tokoh Adat Suku Dayak Perlihatkan Mandau Terbang: Kamu Mau Ini? Saya Siap!

“Ritual Dayak buat Edy Mulyadi, Azam Khan Tak cukup dengan kata maaf,” kata  Jumianto_RK dalam keterangan video yang diunggah dikutip Populis.id Senin (24/1/2022) malam. 

Sebagaimana dilihat dalam rekaman video tersebut, suasana horor  tampak jelas terlihat ketika ritual itu digelar, sejumlah masyarakat memainkan alat musik tradisional, yang dari suaranya terdengar seperti  gendang yang ditabuh. 

Tampak dalam video itu mereka yang hadir mengenakan pakaian adat suku Dayak yang didominasi warna merah. 

Selanjutnya seorang lelaki berbadan kekar memotong kepala seekor hewan dengan mandau di tangannya. Beberapa orang lainnya memegang hewan yang direbahkan di atas daun pisang yang digelar di atas tanah.  Hewan yang tidak terlihat jelas itu, dipotong sekitar tiga kali. Ketika lelaki itu menggesek - gesekan mandau ke badan hewan tersebut, terdengar teriakan histeris  masyarakat yang hadir. Nama Edy bahkan beberapa kali ikut disebut.

“Terimalah kematianmu Edy,” kata seseorang dalam video tersebut, sambil melanjutkan berbicara dalam bahasa daerah. 

Di sisi lain, salah satu kelompok masyarakat yang naik pitam gara-gara  omongan Edy adalah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) ini adalah pasukan elite dari suku dayak yang jamak disebut pasukan merah.

Kemarahan pasukan merah ini terekam dalam sebuah video berdurasi 25 detik. Video itu kini berseliweran di media sosial dan banyak dikutip berbagai media.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: