Di Tengah Banyak Kecaman Soal Kalimantan, Orangnya Habib Rizieq Malah Mati-matian Bela Edy Mulyadi
Simpatisan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, Novel Bamukmin mati-matian membela eks politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Edy Mulyadi kini sedang menjadi bulan - bulanan masyarakat buntut ucapannya yang menyebut Kalimantan adalah tempat jin membuang anak.
Novel menegaskan, ucapan Edy tersebut sama sekali tidak mengandung unsur penghinaan kepada masyarakat Borneo, justru sebaliknya Edy sedang membela masyarakat Kalimantan yang wilayah kini dijadikan sebagai lokasi Ibu Kota Negara (IKN) yang baru. Novel bilang, Edy sedang membela masyarakat supaya tidak menjadi korban oligarki.
Baca Juga: Isi Ceramah Habib Rizieq Dibongkar di Sidang Munarman: Jadi Inspirasi Baiat ISIS, Astaga!
“Apa yang diucapkan Edy Mulyadi adalah bentuk pembelaan terhadap rakyat Kalimantan,” kata Novel kepada wartawan Rabu (26/1/2022).
Adapun, pernyataan Edy terkait ‘tempat jin buang anak’ itu bikin tersinggung sejumlah elemen masyarakat Kalimantan, hingga kini sudah lebih dari 10 laporan telah dilayangkan ke pihak kepolisian yang diminta segera meringgukus Edy.
Selain melaporkan Edy ke polisi, masyarakat Kalimantan juga menggelar aksi demonstrasi sebagai bentuk protes terhadap pernyataan tersebut. Mereka bahkan mengancam bakal mengadili Edy dengan hukum adat.
Terkait tudingan rasial itu, Novel lagi- lagi memberi pembelaan, dia mengatakan ucapan Edy terkait lokasi jin buang anak itu merujuk pada tempat di Kalimantan yang saat ini masih di penuh hutan belantara, sehingga identik dengan tempat yang sunyi dan terkesan angker.
“Dari yang saya amati tak lain beliau berbicara pada konteks tempat atau lokasi hutan dengan penuh bekas pertambangan,” ujar Novel.
Tidak hanya itu, menurut Novel pernyataan Edy yang tiba - tiba menjadi ramai seperti sekarang ini adalah upaya pihak tertentu untuk mengalihkan isu. Novel tidak menyebut, isu apa saya yang hendak dilakukan dengan ramainya pemberitaan tentang pernyataan Edy.
“(Pengalihan isu) Karena kepentingan oligarki sedang terganggu,” tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: