Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketar-ketir Lihat Potensi Perang di Ukraina, NATO Kirim Seruan Terbuka untuk Rusia

Ketar-ketir Lihat Potensi Perang di Ukraina, NATO Kirim Seruan Terbuka untuk Rusia Kredit Foto: Reuters/Yves Herman
Warta Ekonomi, Brussels -

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan tanggapan NATO telah diserahkan kepada duta besar Rusia di Brussels pada Rabu (26/1/2022) malam.

"Kami menyerukan Rusia sekali lagi untuk segera meredakan situasi. NATO sangat yakin bahwa ketegangan dan perselisihan harus diselesaikan melalui dialog dan diplomasi," kata kepala NATO Jens Stoltenberg kepada wartawan pada Rabu (26/1/2022) malam.

Baca Juga: Perang di Depan Mata! Amerika Surati Rusia, Isi Pesannya Jelas-jelas Bikin Situasi Ukraina..

Dia menambahkan bahwa aliansi yang berbasis di Brussels sudah siap untuk mendengarkan kekhawatiran Rusia.

Stoltenberg juga mengusulkan agar Rusia dan NATO harus membangun kembali kantor masing-masing di Brussel dan Moskow.

Kantor-kantor itu ditutup pada Oktober 2021 oleh Moskow sebagai pembalasan atas NATO yang menarik akreditasi delapan pejabat Rusia ke markas besarnya di Brussel setelah menuduh mereka sebagai perwira intelijen Rusia.

NATO juga telah mengurangi separuh staf di kantornya di Moskow dari 20 menjadi 10.

"Kami mengusulkan pengarahan bersama tentang latihan dan kebijakan nuklir di Dewan NATO-Rusia," tambah Stoltenberg.

Kepala NATO mengatakan bahwa NATO adalah aliansi pertahanan yang tidak mencari konfrontasi dan mengharapkan hasil terbaik, tetapi juga bersiap untuk yang terburuk.

Untuk itu, dia mencatat 5.000 pasukan respons yang kuat telah dibentuk dan dapat siap untuk dikerahkan dalam beberapa hari dan bahwa NATO memperkuat kehadirannya di wilayah Baltik dan Laut Hitam.

AS mengajukan tanggapan tertulisnya sendiri terhadap proposal keamanan Rusia, yang menurut Blinken menegaskan kembali apa yang telah dikatakan pejabat AS secara terbuka, termasuk bahwa kebijakan keanggotaan NATO tidak akan berubah dan tindakan Rusia yang menurutnya merusak keamanan regional.

Dia mengatakan tanggapan AS menempatkan tanggung jawab pada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengikuti jalur diplomatik ke depan yang telah mereka tetapkan.

Blinken menekankan bahwa sementara Ukraina bukan sekutu NATO, para pemimpinnya diajak berkonsultasi dalam penyusunan tanggapan AS, seperti halnya Presiden AS Joe Biden.

Selain pasukan NATO yang berkekuatan 5.000 orang, Biden mengatakan pasukan AS yang terpisah terdiri dari 8.500 tentara telah disiapkan untuk ditempatkan ke Eropa dalam waktu lima hari, jika diperlukan. Namun, dia mengatakan pasukan tidak akan dikirim ke Ukraina.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: