Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa upaya hilirisasi yang bakal digenjot pemerintah di sektor bahan mentah hasil tambang, nantinya juga harus dilakukan di semua sektor.
Jokowi mengatakan, inovasi di sektor pertanian dan peternakan juga harus terus diperkuat, termasuk dalam hal hilirisasi pupuk, bibit, dan lain sebagainya.
"Kelompok petani dan peternak, serta koperasi petani dan peternak juga harus masuk ke dalam hilir, agar nilai tambah itu dinikmati petani karena keuntungan terbesar itu ada di hilirnya," kata Jokowi saat menyampaikan arahannya secara virtual, pada acara Pengukuhan Majelis Pengurus Pusat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional ICMI Tahun 2022, dari Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu (29/1/2022).
Jokowi menambahkan, "Dan tentunya hal ini juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru yang makin banyak." Baca Juga: Susun Roadmap Pengembangan EBT, Indonesia Siap Ambil Peran Penting Pengembangan Energi Hijau
Selain program hilirisasi di berbagai sektor potensial yang ada di dalam negeri tersebut, Jokowi mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah pun tengah fokus pada transformasi ekonomi digital. "Potensi ekonomi digital di tahun 2025 diperkirakan akan mencapai sekitar US$124 miliar," kata Jokowi.
Selain itu, lanjut Jokowi, saat ini Indonesia juga telah memiliki 2.229 start-up, satu decacorn, delapan unicorn, dan 8,4 juta UMKM yang dalam lima tahun ini sudah masuk ke dalam platform digital untuk menjual produknya.
"Dan dipastikan data ini akan terus bertambah, saya meyakini ini akan terus bertambah," ujar Jokowi.
Di sisi lain, langkah transformasi energi menuju energi baru terbarukan (EBT), juga masih dilakukan oleh pemerintah. Potensi EBT nasional, menurut Jokowi, mencapai sebesar 418 GW, baik itu di sektor geothermal, angin, solar panel, biofuel, arus bawah laut, dan hydropower.
"Misalnya kita memiliki 4.400 sungai yang berpotensi menghasilkan energi hijau, dan 128 di antaranya sungai besar. Dekarbonisasi sektor transportasi juga dimulai dengan pembangunan mass urban transport, atau green industrial park yang terbesar di dunia yang ada di Kalimantan Utara, itu juga sudah kita mulai," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman