Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Erick : BUMN Saat Ini Jadi Kapal Induk Untuk Semua

Erick : BUMN Saat Ini Jadi Kapal Induk Untuk Semua Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan BUMN sekarang merupakan kapal induk besar yang menyatukan semua.

"BUMN 1/3 kekuatan ekonomi indonesia makanya kalau bumnya jadi menara gading, enak dilihat tapi engga enak dipegang keras, jadi bumn yang sekarang ini adalah kapal induk besar yang menyatukan semua," ujar Erick dalam pelepasan ekspor kopi perdana PT PPI secara virtual, Minggu (30/1/2022).

Melihat kondisi BUMN yang merupakan sepertiga kekuatan ekonomi nasional maka dari itu saat ini menurutnya BUMN akan hadid untuk membangun keseimbangan ekonomi nasional. Baca Juga: Erick: CSR BUMN Harus Fokus ke Pendidikan, UMKM, dan Lingkungan Hidup

Erick mengatakan, BUMN bukan hanya mendukung pertumbuhan bisnis untuk semua tapi juga bumn juga memastikan untuk mensejahterahkan masyarakat.

"Karena badan usaha milik negara bukan badan usaha milik nenek lu, jadi itu tugasnya karena itu kita memberanikan membangun ekosistem, ekosistem makmur yang sudah jalan," tegasnya.

Erick mengatakan untuk dapat menciptakan ekosistem yang kuat mustahil dilakukan oleh BUMN sendiri tanpa ada campur tangan pihak lain.

Ia mencontohkan, suksenya program Makmur yang berfokus kepaa tiga komoditi yaitu padi, jagung, dan tebu karena adanya dukungan dari pemerintiah daerah, kementrian lain, dan swasta.

"Karena konteksnya kita ingin mensejahterahkan petani, swasta, bumn, atau pemda untuk mensejahterahkan semua, itulah kenapa didalam ekosistem ini kita komplit ada petaninya," jelasnya.

Dengan adanya kucuran dana kepada petani dari bank Himpunan Bank Negara (Himbara), Erick mengingatkan agar modal tersebut digunakan untuk modal kerja bukan konsumtif. 

"Modalnya BRI, BSI, BNI, memberikan pinjaman kepada petani tetapi kalau sudah diberi pinjaman petaninya jangan diberi pinjaman buat beli handphone harus dipakai untuk modal kerja suapaya naik kelas," ujarnya.

Erick melanjutkan dalam program tersebut juga mengatur terkait penyaluran pupuk dan bibit unggul untuk di tanam petani oleh PT Pupuk Indonesia.

"Didampingi sama PT Pupuk Indonesia, pupuknya tepat waktu, bibitnya yang bagus kalau bibit kopinya jelek, jagungnya jelek, tebunya jelek hasilnya jelek itu didampingi," paparnya.

Bilamana ketika ditengah penanaman, petani mengalami gagal panen program tersebut juga sudah menjamin dengan adanya asuransi dari Jasindo.

Tidak sampai disitu, BUMN pangan dalam hal ini ID Food bersama dengan swasta lainya juga dipastikan untuk menerima hasil panen dadi petani.

"Dibantu juga sama eksportir ke luar negeri tapi harus ada kepastian kalau nanam aja engga ada yabg beli kan engga, nah inilah ekosistem tapi kembali hatinya ditaroh ditengah musti samasama jujur samasama terbuka baru bisa jalan," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: