Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Risiko Meningkat, BI Ingatkan Perlu Adanya Keseimbangan dalam Inovasi Inklusi Keuangan Digital

Risiko Meningkat, BI Ingatkan Perlu Adanya Keseimbangan dalam Inovasi Inklusi Keuangan Digital Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni P. Joewono mengingatkan perlu adanya keseimbangan dalam inovasi-inovasi untuk mempromosikan inklusi keuangan digital.

Pasalnya, risiko digitalisasi kian meningkat dan meluas belakangan ini.

Baca Juga: Bank Indonesia Sebut 4 Kunci Percepat Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur

"Sangat penting untuk mencapai keseimbangan inovasi untuk mempromosikan inklusi keuangan digital dalam mengenali pemantauan dan pengelolaannya hingga cara-cara yang muncul," katanya dalam webinar, Rabu (2/2/2022).

Ia menyebut risiko yang menyertai perkembangan digitalisasi keuangan di antaranya penipuan, keamanan siber, dan privasi data yang disebabkan kurangnya tingkat literasi keuangan. 

"Menurut studi CGAP 2021, penyalahgunaan dan penipuan data, khususnya untuk konsumen layanan keuangan digital pemula ini rentan. Ini termasuk penipuan aplikasi seluler dan pelanggaran identitas," jelasnya.

Di sisi lain, pemasaran agresif dan praktik penagihan utang juga kian mengkhawatirkan. Menurutnya, praktik ini memang bukan suatu hal baru namun menjadi lebih buruk yang merupakan dampak dari teknologi digital yang diadopsi lebih luas.

Kendati demikian, ia tak menampik kemajuan teknologi keuangan juga berjasa dalam mendukung perkembangan bisnis, khususnya bagi UMKM.

"[Digitalisasi] membantu UMKM dalam melindungi pendapatan dan tingkat pekerjaan mereka," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: