Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Indonesia Sebut 4 Kunci Percepat Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur

Bank Indonesia Sebut 4 Kunci Percepat Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang kuat, Bank Indonesia perwakilan Provinsi Jawa Timur membeberkan 4 kunci strategis.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Harmanto mengatakan, 4 kunci tersebut di antaranya adalah menjadikan Jawa Timur sebagai lead ekspor industri manufaktur nasional.

Baca Juga: Dorong Kebangkitan Ekonomi, Ini yang Dilakukan Pemprov Jawa Timur

"Industri manufaktur memiliki konntribusi 30 persen dan merupakan sektor utama di Jawa Timur," ujar Hermanta dalam Webinar Pemerintah Daerah dan Korporasi Bersinergi dalam Rangka Kebangkitan Ekonomi Jawa Timur, Rabu (26/1/2022).

Kunci kedua adalah membawa Jawa Timur sebagai lumbung pangan nusantara, optimalisasi proses digitalisasi ekonomi Jawa Timur, serta meningkatkan inklusivitas ekonomi melalui pengembangan UMKM, ekonomi syariah, maupun pariwisata.

Hermanta mengatakan, ekspor manufaktur Jawa Timur sangat penting karena sektor ini memiliki korelasi atau tetesan yang kuat untuk peningkatan income dan konsumsi masyarakat serta investasi. Untuk mendorong Jatim menjadi lead ekspor di industri manufaktur ini, Bank Indonesia memandang ada 3 strategi utama yang perlu dilakukan. Pertama adalah optimalisasi kawasan industri.

"Tentu untuk memperkuat lokal value chain maupun juga global value chain. Kedua, bagaimana mengoptimalisasi kerja sama internasional; ketiga adalah bagaiamana memperkuat inovasi pembayaran dan juga inovasi di dalam sumber pembiayaan," ujarnya.

Begitu pun dengan penguatan branding kawasan industri, dirasa sangat perlu untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi.

"Ini ada 3 kawasan utama seperti KEK teknologi dan manufaktur, KEK Gresik dengan smelter PT Freeport-nya. Kemudian KEK industri digital, khususnya di KEK Singosari Malang ini, untuk industri digital, industri game, industri animasi dsb. Ketiga, tentu saja optimalisasi dari kawasan dari industri halal Sidoarjo, potensi Jawa Timur dalam industri ekonomi syariah," ungkapnya.

Selain itu, untuk memperoleh sumber pembiayaan, Hermanta mengatakan, Jawa Timur bisa memanfaatkan beberapa kerja sama internasional antara Indonesia dengan beberapa negara kerabat.

Hermanta melanjutkan, pengembangan pilar keempat khususnya untuk inklusivitas ekonomi di Jawa Timur, pengembangan UMKM, maupun ekonomi syariah, juga merupakan penopang ekonomi Jawa Timur yang perlu ditingkatkan akses pembiayaannya.

Untuk itu, Bank Indonesia akan bersinergi dan mendukung pengembangan UMKM dan ekonomi syariah melalui 3 K: mendorong kemitraan penguatan kapasitas, dukungan regulasi ketentuan, dan dukungan pembiayaan melalui perluasan akses pembiayaan.

"Kami dalam peningkatan kapasitas kami di Jawa Timur mempunyai beberapa program kerja yang nanti bisa disinergikan dengan dinas koperasi dengan BPR Jatim dan stakeholder lainya, antara lain dengan Kadin kami punya rumah kurasi," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: