Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ruhut Minta Nicho Silalahi Ditahan, Balasannya Telak Banget: Abang yang Merendahkan Wanita Itu...

Ruhut Minta Nicho Silalahi Ditahan, Balasannya Telak Banget: Abang yang Merendahkan Wanita Itu... Kredit Foto: Instagram/Nicho Silalahi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Aktivis Nicho Silalahi membalas cuitan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ruhut Sitompul.

Ruhut meminta kepada Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk menangkap Nicho. Hal ini disampaikan Ruhut di tengah hebohnya Edy Mulyadi resmi ditahan usai ucapan Kalimantan sebagai tempat jin buang anak.

Baca Juga: Ruhut Minta Kapolri Tangkap Nicho Silalahi, Ada yang Nyeletuk: "Denny Siregar, Abu Janda, Ade Juga"

"Oalah bang ku pikir Abang sangat cerdas dan paham hukum, coba tunjukkan dimana tuitku yang merendahkan wanita-wanita Dayak seperti yang Abang bilang itu ?" tulis Nicho dari Twitter @Nicho_Silalahi yang dikutip populis.id pada Rabu (2/2/2022).

Nicho justru mengingatkan Ruhut kalau ia membuat kritikan bukan didasari dengan rasa kebencian.

"Tanpa Abang sadari Justru fraiming Abang ini yang merendahkan wanita-wanita itu. Satu lagi bang aku mengkritik bukan berbasis kebencian," katanya.

Nicho mengatakan, jika marah karena kritikan yang dilontarkannya maka itu hak Ruhut.

"Dan aku siap apapun langkah yang Abang ambil, tapi kalau Abang marah terus memfraiming cuitanku yang menjurus fitnah aku rasa tak elok tokoh seperti Abang masih bermain fitnah. Sampai saat ini aku masih menghormati Abang," paparnya.

Ruhut sebelumnya, meminta Mabes Polri untuk segera memanggil Nicho imbas kasus cuitannya mengenai Kalimantan.

"Mabes Polri tolong segera layangkan Panggilan 2 dan Aku mohon juga sertakan Panggilan 1 untuk Nico Silalahi twittnya telah sangat merendahkan Wanita-wanita Dayak yang sangat menjaga Hukum Adat dan Kehormatannya," tulis Ruhut pada 28 Januari 2022.

Seperti diketahui, Nicho diduga menyinggung wanita Kalimantan yang disebutnya dijual ke Cina dan kemudian dijadikan sebagai budak seks.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: