Dikhawatirkan Ganggu Pemulihan Ekonomi, Pengusaha Harap Pilpres 2024 Berjalan Kondusif
Pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia soal penundaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, diaminkan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Diana Dewi.
Menurut Diana, hal itu tak lepas dari pemulihan ekonomi Indonesia pasca-pandemi Covid-19 yang menghantam seluruh dunia. "Hal ini semata-mata dengan pertimbangan belum tuntasnya pemulihan ekonomi di Indonesia," kata Diana, Kamis (3/2).
Selain itu, lanjut Diana, tahun politik yang direncanakan berlangsung awal 2024 ini akan memanas. Tentu akan berpengaruh pada kondisi bangsa, khususnya pertumbuhan ekonomi.
Menurut Diana, dalam ajang Pemilu, akan banyak energi yang terkuras untuk fokus pada keputusan penting yang menyangkut pemimpin negara."Kondisi ini yang membuat para pengusaha khawatir," ucapnya.
Meski begitu, Diana menyadari betul usulan ini akan menimbulkan perdebatan di tengah-tengah publik. Karena itu, dia menyerahkan sepenuhnya kepada penyelenggara Pemilu memutuskan mana yang terbaik.
Seperti diketahui, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, kalangan dunia usaha berharap jadwal Pemilu 2024 diundur di tengah masa pemulihan ekonomi.
Bahlil mengatakan, saat ini seluruh negara di dunia tengah menghadapi dua persoalan besar yang sama, yaitu pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi pasca-pandemi.
"Jika melihat dunia usaha, rata-rata mereka berpikir, bagaimana proses demokrasi dalam konteks peralihan kepemimpinan jika ada ruang dapat diundur,” kata Bahlil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: