Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bahlil Ngotot ke Pertamina, Proyek RDMP Balikpapan Harus Selesai Juli 2025

Bahlil Ngotot ke Pertamina, Proyek RDMP Balikpapan Harus Selesai Juli 2025 Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia meninjau langsung progres proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan. Bahlil ngotot proyek ini harus kelar di Bulan Juli 2025, mengingat pentingnya fasilitas tersebut untuk mencapai ketahanan energi. 

Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit (RU) V Balikpapan diketahui dioperasikan oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan yang merupakan anak usaha dari PT Kilang Pertamina Internasional. 

Dalam kunjungannya itu, Bahlil mengungkapkan meski pengerjaannya telah mencapai 97, proyek tersebut tetap saja dikatakan molor dari target penyelesaian. Tak ingin mengulang kemunduran waktu operasi, Bahlil pun mempertegas Pertamina agar dapat menyelesaikan proyek itu lebih cepat. 

”Target dari mereka kan bulan September. Saya minta untuk dipercepat. Kalau bisa Juli, lebih bagus Juni, Juni-Juli lebih bagus. Karena semakin cepat, semakin baik. Supaya impor kita tidak banyak,” ucap Bahlil di RU V Balikpapan, Sabtu (14/12/2024).

Adapun, proyek RDMP Balikpapan memiliki nilai investasi mencapai USD7,4 miliar. Dari total tersebut, USD4,3 miliar berasal dari ekuitas, sedangkan USD3,1 miliar diperoleh melalui pinjaman yang didukung oleh Export Credit Agency (ECA).

Baca Juga: Ojol Tak Perlu Khawatir, Bahlil Janji Masukan ke Penerima Subsidi BBM

"Saya minta dimajukan dengan cara apapun, harus dimajukan. Agar ini bisa kita menuju kepada ketahanan energi, karena penambahan kilang ini akan bisa menghasilkan (menambah) produksi minyak jadi sebesar 100 ribu barel per day," lanjut Bahlil.

Secara rinci keberhasilan proyek RDMP Balikpapan akan mampu meningkatkan kapasitas produksi kilang dari 260 ribu barel per hari (KBPD) menjadi 360 KBPD, serta meningkatkan kualitas BBM dari standar EURO II ke EURO V.

Lalu produksi produk bahan bakar minyak (BBM) jenis Gasoline (bensin) meningkat 100 KBPD menjadi 142 barel per hari (KBPD) dari sebelumnya 42 KBPD. Kemudian, produksi Diesel (Solar) naik menjadi 156 KBPD dri sebelumnya 125 KBPD, dan produksi Avtur menjadi 41 KBPD dari sebelumnya 33 KBPD.

Untuk LPG, meningkat 336 Kilo Ton Per Annum (KTPA), menjadi sebesar 384 KTPA dari sebelumnya sebelumnya 48 KTPA. Selain itu, juga akan mampu memproduksi produk petrokimia dengan kapasitas 225 KTPA dan sulfur sebesar 58 KTPA. Baik produk petrokimia maupun sulfur merupakan produk baru yang akan dapat dihasilkan dari proyek RDMP. 

Baca Juga: Jelang Nataru, Menteri Bahlil Pastikan Stok BBM Aman

Selaras dengan visi swasembada energi Presiden Prabowo, RDMP Balikpapan yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) ini dinilai krusial dalam meningkatkan produksi energi nasional.

Pasalnya kata Bahlil saat ini konsumsi minyak Indonesia mencapai 1,5 juta barel per hari. Namun, produksi dalam negeri hanya berkisar antara 500 ribu hingga 600 ribu barel per hari. Untuk memenuhi kebutuhan domestik, kekurangannya harus dipenuhi melalui impor.

"Nah sekarang kementerian ESDM dan seluruh perusahaan-perusahaan KKKS, lagi, kita menggejot untuk meningkatkan lifting. Nah secara kebetulan 65% lifting nasional itu ada di Pertamina. Jadi kami minta tolong betul bekerja sama dengan Pertamina untuk kita meningkatkan lifting kita," tutup Bahlil.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: