Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gara-Gara Saham Anjlok, Harta Kekayaan Milik Orang Terkaya Dunia Ini Merosot Tajam!

Gara-Gara Saham Anjlok, Harta Kekayaan Milik Orang Terkaya Dunia Ini Merosot Tajam! Facebook Chairman and CEO Mark Zuckerberg addresses the audience on "the challenges of protecting free speech while combating hate speech online, fighting misinformation, and political data privacy and security," at a forum hosted by Georgetown University's Institute of Politics and Public Service (GU Politics) and the McCourt School of Public Policy in Washington, U.S., October 17, 2019. | Kredit Foto: Reuters/Carlos Jasso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penurunan harga saham berpengaruh signifikan terhadap total kekayaan orang terkaya dunia, tak terkecuali Mark Zuckerberg. Kekayaan Mark Zuckerberg menukik tajam setelah saham Facebook merosot lebih dari 20% sebagai dampak dari penurunan pendapatan di bawah perkiraan.

Menurut Forbes, kekayaan pribadi Mark Zuckerberg anjlok US$26 miliar dari US$114,4 miliar menjadi sekitar US$88 miliar. Hal itu terjadi setelah saham perusahaan yang kini berganti nama menjadi Meta itu turun 24%. Persentase tersebut menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah Facebook. Baca Juga: Cara Taipan Pieter Tanuri Habiskan Duit Miliaran Rupiah, Simpel: Borong Saham....

Diketahui, laba bersih Mera Platform terpangkas dari US$11,2 miliar pada kuartal IV 2020 menjadi US$10,2 miliar pada kuartal IV 2021. Akibatnya, laba per saham ikut turun dari US$3,88 menjadi US$3,67. Pada periode yang sama, pendapatan perusahaan tumbuh dari US$28 miliar menjadi US$33,6 miliar.

Melansir dari Foxbusiness, Mark Zuckerberg mencatat anggaran pengiklan dipengaruhi oleh tantangan ekonomi makro, termasuk inflasi dan gangguan rantai pasokan. Selain itu, pembaruan iOS Apple diperkirakan akan mengurangi pendapatannya sebesar U$10 miliar untuk tahun 2022. Meta memperkirakan pendapatan kuartal pertama 2022 antara U$27 miliar dan U$29 miliar, di bawah perkiraan analis sebesar U$30 miliar. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: