Kemenparekraf Tingkatkan Kualitas Program Warm Up Vacation di Bali
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus meningkatkan kualitas program warm up vacation dalam menyambut Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang datang ke Indonesia melalui penerbangan langsung ke Bali.
Program Bali warm up vacation ialah inovasi yang dirancang secara khusus untuk wisatawan atau PPLN yang baru datang ke Bali agar dapat menjalani karantina dalam hotel dengan sistem bubble. Yaitu memungkinman seseorang nisa beraktivitas tidak hanya di kamar, namun dapat beraktivitas di area yang sudah di siapkan oleh pengelola hotel.
Baca Juga: Tiga Kali Masih Kurang, Gerindra Bali Minta Prabowo Maju di Pilpres 2024: Kami Memohon...
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baperekraf, Nia Niscaya mengatakan, program warm up vacation ini bertujuan guna PPLN tidak seperti menjalani karantina di Bali. Tentunya dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam mencegah penyebaran COVID-19.
Dia menjelaskan, paket Bali warm up vacation ini berbeda dengan paket karantina. Salah satunya ialah PPLN bisa tetap menikmati fasilitas di area hotel yang menerapkan sistem bubble atau bukan karantina di kamar.
Sehingga pelayanan hotel yang diberikan PPLN tidak terbatas hanya di kamar saja, tetapi lebih leluasa membolehkan PPLN beraktivitas di fasilitas hotel seperti kolam renang, tempat gym, dining room, hingga dapat menikmati indahnya pantai dalam area bubble di Bali.
“Jadi ini berbeda dengan karantina, yang hanya di dalam kamar saja. Program warm up vacation ini dilakukan di hotel yang telah menerapkan sistem bubble yang sudah siap dengan protokol kesehatan secara disiplin,” ujar Nia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (7/2/2022).
Menurutnya, saat ini total hotel karantina yg direkomendasikan satgas COVID-19 per tanggal 2 Februari 2022 berjumlah 66 hotel. Lima di antaranya sudah diperbolehkan menerapkan sistem bubble. Sedangkan, 61 hotel lainnya masih menerapkan sistem karantina biasa.
Hotel yang memfasilitasi program warm up vacation ini akan terus bertambah.
"Sementara ada 19 hotel lainnya yang sudah mengajukan untuk menjadi hotel sistem bubble, dan masih perlu diverifikasi kesiapannya," kata dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: