Dua tahun berlalu, alih-alih pandemi berakhir, yang terjadi justru harus bertarung kembali dengan virus Covid-19 varian baru bernama Omicron. Perjuangan panjang dan melelahkan dialami oleh seluruh bangsa.
Namun, segenap elemen masyarakat tetap berkomitmen bergandeng tangan untuk mengatasinya, termasuk memanfaatkan teknologi dalam membantu percepatan program vaksinasi.
Peran teknologi ini menjadi sangat besar ketika Indonesia hadapi tantangan besar melawan pagebluk. Pengembangan vaksin yang umumnya membutuhkan waktu sekitar sepuluh tahun, dengan pemanfaatan teknologi canggih, vaksin bisa dikembangkan hanya dalam dua tahun.
Tidak heran, jika Indonesia saat ini tercatat sebagai negara dengan pencapaian target vaksinasi melebihi 318 juta suntikan.
“Indonesia pernah mengalami kondisi sangat mengerikan di satu titik. Kami harus memonitor seluruh dinamika perkembangan ini di dalam negeri,” ujar Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri Badan Intelijen Negara (BIN), Mayjen TNI Edmil Nurjamil.
Dalam diskusi daring bertajuk ‘Percepatan Vaksinasi dan Peran Teknologi’ yang berlangsung pada Kamis, 3 Februari 2022, Edmil memaparkan, “Atas perintah Presiden, BIN mengambil porsi untuk terlibat langsung menangani Covid-19. Pertama, melakukan percepatan vaksinasi untuk menuju kekebalan komunal bekerja sama dengan TNI/Polri, institusi pemerintah di 34 provinsi.”
Strategi yang dilakukan oleh BIN sesuai arahan Kepala BIN Budi Gunawan adalah mendatangi langsung atau door to door ke setiap rumah warga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: