Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Atribut Sunda Dikenakan Edy Mulyadi Kala Hina Kalimantan, Ridwan Kamil Geram: Jangan Pernah...

Atribut Sunda Dikenakan Edy Mulyadi Kala Hina Kalimantan, Ridwan Kamil Geram: Jangan Pernah... Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan sambutan pada acara 'Zulhas Award dan Pidato Kebudayaan bertajuk Indonesia Butuh Islam Tengah' di Auditorium Utama Perpustakaan Nasional, Jakarta, Sabtu (29/1/2022). | Kredit Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengkritik keras tersangka Edy Mulyadi yang menggunakan ikat kepala suku sunda dalam memberikan pernyataan yang menghina Kalimatan sebagai tempat jin buang anak.  

Kang Emil sapaan akrabnya memberikan pesan kepada generasi muda agar tidak meniru sikap Edy Mulyadi yang memakai ikat Sunda dan menghina daerah lain di Indonesia. 

Baca Juga: Siap-Siap Buat Nyapres, Ridwan Kamil Tidak Pusing Pilih Partai Pengusung

"Kepala/hulu/mastaka adalah simbol kemuliaan. Tempat bersemayam sumber pikiran manusia. Karenanya hadir konsep penutup kepala, yang dari berbagai budaya diartikan sebagai lambang pemuliaan dan kehormatan," ujar Emil dalam akun Instagramnya @ridwankamil, dikutip Minggu, 6 Februari 2022. 

"Demikian pula dengan iket Sunda atau totopong atau penutup kepala tradisional dari kain adalah simbol keluhuran budi dan budaya si pemakainya," sambungnya.  

Kata dia, terdapat lebih dari 12 jenis ikatan kain dalam tradisi iket Sunda yang mencerminkan keluhuran maksud dan pesan dari si pemakainya. 

Karenanya, kata dia, jangan pernah memakai simbol keluhuran budaya ini ketika melakukan gestur, ucapan atau tindakan yang merendahkan peradaban. Dan itulah yang terjadi, ketika saudara Edy Mulyadi, yang selalu memakai Iket Sunda ini, saat kontroversi terjadi.  

"Dan ini tentunya akan merendahkan keluhuran simbol budaya Sunda ini. Tidak heran jika Majelis Adat Sunda tambah marah. Wahai generasi muda, pesan dari saya: jangan pernah ditiru dan dicontoh," ujarnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: