Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bantu Tenaga Kerja Terdampak Pandemi, RSA Hadirkan Pelatihan Serta Pengembangan Kemampuan Digital

Bantu Tenaga Kerja Terdampak Pandemi, RSA Hadirkan Pelatihan Serta Pengembangan Kemampuan Digital Kredit Foto: RSA
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi yang hadir di Indonesai dua tahun belakangan bukan hanya berdampak pada krisis kesehatan, tapi juga perekonomian. Pengangguran merupakan salah satu yang genting karena banyak perusahaan terus mengalamai kerugian. Selain itu, kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia menyebabkan belum dapat dipastikannya jika kondisi ini dapat kembali membaik pada triwulan pertama 2022.

Melihat situasi ini, Remote Skills Academy (RSA) oleh Livit sebuah program pendidikan berbasis daring yang fokus pada pengembangan skill tenaga kerja Indonesia dengan teknologi digital menginisiasi Remote Skills Summit Indonesia (RSSI).

Baca Juga: Lo Kheng Hong Gak Berani Colek Saham Bank Digital: Bagi Saya Itu Sangat Mengerikan!

Dalam acara yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (09/02) dijelaskan bahwa program ini membekali peserta atau tenaga kerja dengan skill digital agar mampu mendapatkan alternatif pekerjaan dari sektor industri yang terdampak pandemi melalui re-skill, up-skill, dan remote working.

“Remote Skills Academy hadir di Indonesia untuk menginspirasi tenaga kerja, khususnya generasi muda, agar melatih keterampilan baru (re-skill) dan meningkatkan (up-skill) keterampilan mereka sehingga menjadi profesional yang cakap dan mampu bersaing di dunia digital saat ini,” kata Lavinia Iosub, Managing Partner di Livit dan Founder dari Remote Skills Academy.

Ia melanjutkan, “Di Remote Skills Summit Indonesia, selain memberikan seminar dan pelatihan digital, kami juga menghubungkan peserta dengan perusahaan mitra kami sehingga mereka dapat membangun karier yang sukses dan menavigasi perubahan hidup mereka sejak pandemi melalui remote networking.

Lebih lanjut, Lavina menjelaskan RSA mengemas kurikulum pembelajaran digital menarik dalam bentuk teori dan juga praktik kepada peserta. Mulai dari Virtual Assistance, Digital Marketing, Project Management, Online Bussiness Manager, Scrum and Product Owner, SEO, hingga pengolahan media sosial dan pengelolaan website.

"Berbagai subyek ini disusun oleh fasilitator untuk mempersiapkan tenaga kerja beradaptasi hingga mampu meniti karier melalui remote working."

Ia juga menerangkan, program ini dibentuk seiringan dengan upaya pemerintah melalui kolaborasi Pentahelix untuk memulihkan kembali kehidupan masyarakat Bali di tengah pandemi. Melalui acara RSSI, RSA berharap dapat mendukung program sinergitas Pentahelix, yaitu memetakan mata pencaharian alternatif dan meningkatkan jumlah angkatan kerja selama proses pemulihan ekonomi dengan semangat Bali KemBali dan Bali Bangkit.

“Masih banyak masyarakat Indonesia yang masih belum kembali bekerja, bahkan belum mampu untuk mendapatkan pekerjaan alternatif sejak terdampak pandemi. Upaya yang dilakukan oleh Remote Skills Indonesia untuk membantu masyarakat melalui pelatihan digital merupakan salah satu gebrakan solusi untuk penanganan situasi tersebut,” kata A.A Made Dewandra Reinhard, Koordinator Umum Bali KemBali.

Menurut Dewandar, adanya program ini mendorong percepatan proses pemulihan kehidupan masyarakat. Untuk itu ke depannya, ia berharap semakin banyak lagi pihak lain yang bekerja sama untuk membantu tenaga kerja di Indonesia, khususnya di Bali.

Untuk diketahui, penyelenggaraan RSSI ini juga tidak lepas dari pencapaian yang telah diperoleh RSA sejak 2020. Dalam rentang dua tahun, RSA sudah memiliki 621 pendaftar, 434 alumni, serta 78 fasilitator yang bergabung untuk membina.

"Hasil nyata ini menjadi semangat dan pendorong bagi RSA untuk terus memberdayakan tenaga kerja di Indonesia," tutup Lavinia.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: