Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kaki-kaki Amerika Kian Kokoh di Asia Pasifik, China Sebentar Lagi Dibuat Tak Berdaya karena...

Kaki-kaki Amerika Kian Kokoh di Asia Pasifik, China Sebentar Lagi Dibuat Tak Berdaya karena... Kredit Foto: Reuters/Olivier Douliery

Pejabat AS mengatakan mereka mengharapkan Blinken dan lainnya pada pertemuan Quad di Melbourne untuk mengulangi kekhawatiran tentang tindakan China, terutama demonstrasi unjuk kekuatan baru-baru ini yang diarahkan ke Taiwan, yang dianggap Beijing sebagai provinsi pemberontak.

Pada hari Senin, pemerintahan Biden memberi lampu hijau penjualan senjata senilai $ 100 juta ke Taiwan yang akan mendukung sistem pertahanan rudal buatan AS.

Setelah singgah sebentar di Fiji, di mana ia akan menjadi menteri luar negeri pertama yang berkunjung sejak 1985, Blinken akan kembali ke Washington melalui Hawaii, di mana ia akan mengadakan pembicaraan yang berfokus pada Korea Utara dengan para menteri luar negeri Jepang dan Korea Selatan.

Serangkaian uji coba rudal Korea Utara baru-baru ini telah menggarisbawahi ancaman yang ditimbulkan oleh negara bersenjata nuklir itu, yang telah mengabaikan beberapa permintaan Amerika Serikat untuk kembali ke meja perundingan.

“Melawan ancaman yang ditimbulkan oleh program nuklir dan rudal Korea Utara tetap menjadi prioritas utama bagi Amerika Serikat dan saya yakin hal yang sama dapat dikatakan untuk mitra Jepang dan Korea Selatan kami,” kata Kritenbrink tentang pembicaraan yang direncanakan untuk Honolulu.

“Kami telah menjelaskan berkali-kali bahwa kami tetap siap untuk terlibat dalam diplomasi yang serius dan berkelanjutan tanpa prasyarat untuk mencapai tujuan itu dan membuat kemajuan yang nyata. Kami telah berulang kali menghubungi Pyongyang. Namun, hingga saat ini, kami belum menerima tanggapan yang substantif,” katanya.

China adalah sekutu terpenting Korea Utara, dan Zhao mengulangi seruan Beijing agar AS mencabut sanksi sepihaknya terhadap Pyongyang dan mempertimbangkan “masalah keamanan sah” Korea Utara.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: