Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Orang Dekat Habib Rizieq Bersuara Lantang Soal Kisruh Desa Wadas: Zalim, Tidak Ada Kata Lain!

Orang Dekat Habib Rizieq Bersuara Lantang Soal Kisruh Desa Wadas: Zalim, Tidak Ada Kata Lain! Kredit Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Juru Bicara Habib Rizieq Shihab (HRS) Aziz Yanuar mengkritik pedas aksi dugaan kesewenang-wenangan aparat kepolisian terhadap warga sipil di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah. Ia menuding pemerintah telah melakukan kezaliman yang amat jelas di depan mata.

Aziz mengamati insiden itu amat memilukan hati ketika ratusan aparat gabungan TNI-Polri-Satpol PP diterjunkan untuk mengamankan warga Indonesia sendiri yang tinggal di Desa Wadas. Aparat turun dengan senjata lengkap hingga membawa anjing polisi hanya untuk mengamankan proses pengukuran tanah disana.

Baca Juga: KSAD Dudung Abdurachman Ngomongin Habib Rizieq Lagi, Pengacara Kasih Respons Menohok Bilang...

"Zalim! Tiada kata lain yang cocok selain itu untuk menggambarkan kejadian di Wadas," kata Aziz kepada Republika, Jumat (11/2/2022).

Aziz tak habis pikir karena pemerintah bisa menindas rakyatnya sendiri. Ia pun tak bisa berkomentar banyak atas insiden ini. Ia berharap publik semakin cerdas dalam menyikapi insiden ini lantaran beredarnya foto dan video kekerasan aparat di Wadas. "Sisanya biar foto dan video yang beredar yang bicara," ujar Aziz.

Diketahui, Pada Rabu (9/2/2022), sebanyak 66 warga yang sempat diamankan karena bentrokan telah dipulangkan ke rumah masing-masing. Ketegangan terjadi awalnya karena ratusan petugas gabungan mendampingi Tim Kanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jawa Tengah dan Dinas Pertanian Provinsi Jateng melakukan kegiatan pengukuran tanah dan menghitung tanaman di area yang telah disepakati oleh sebagian warga untuk menjadi lokasi tambang batu andesit.

Baca Juga: Bukan Anaknya Jokowi, Ini Sosok yang Paling Banyak Didukung untuk Menjadi Pengganti Anies Baswedan

Area yang diukur lebih kurang 114 hektare. Warga menolak rencana penambangan batu andesit yang akan digunakan untuk pembangunan Bendungan Bener yang menjadi salah satu proyek strategis nasional itu berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) RI Nomor 56 Tahun 2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: